jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo yang menolak pengangkatan PNS dari honorer kembali disoal.
Menurut Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih, selama ini tidak ada orang tua murid yang menolak bila diajari guru honorer.
BACA JUGA: Honorer K2 Harus Tes, Bupati: Ini Tidak Adil!
"Siapa bilang orang tua murid tidak setuju kalau anak-anak mereka diajari guru-guru honorer yang tidak lulus tes. Itu tidak pernah ada. Bahkan orang tua murid tahunya kami itu sudah PNS karena pengabdiannya yang lama dan kualitasnya juga sama dengan guru PNS,” ungkap Titi kepada JPNN, Sabtu (8/4).
Dia menyebutkan, dengan berbagai aksi yang dilakukan honorer K2, banyak orang tua murid baru tahu bila mereka bukan PNS. Mereka prihatin dengan nasib guru-guru dari anaknya dan berharap pemerintah mengangkat honorer K2 menjadi PNS.
BACA JUGA: Horee.. Ratusan Honorer K2 Itu Resmi Diangkat Jadi PNS
"Yang tahu keadaan di lapangan kan kami. Orang tua murid justru berempati ke kami. Mereka menilai kalau kami layak diangkat CPNS sebagai penghargaan atas pengabdian kami,” terangnya.
Jeritan guru honorer yang gajinya minim sebenarnya tidak ingin didengarkan kepada orang tua murid. Namun, demi mendapatkan status PNS, keluhan itu pun disampaikan agar ada perhatian pemerintah.
BACA JUGA: Honorer K2 Klaim Punya Dasar Kuat Diangkat CPNS
"Kami malu ketika orang tua murid mengumpulkan uang untuk memberikan tambahan insentif bagi guru anaknya. Kami juga malu karena dikasihani orang tua murid. Mestinya, yang mengasihani kami pemerintah karena sudah membantu program pendidikan di Indonesia,” tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum FHK2I: Kenapa KPK Ikut-ikutan Urusin Honorer?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad