Honorer Makin Resah, Pentolan K2 Desak MenPAN-RB Surati Pemda

Jumat, 17 Februari 2023 – 19:36 WIB
Apakah kebijakan honorer dihapus per 28 November 2023 jadi diterapkan?. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pentolan K2 mendesak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengirimkan surat kepada pemda.

Ini untuk mencegah terjadinya pemberian hubungan kerja (PHK) massal akibat wacana penghapusan honorer.

BACA JUGA: Akun SSCASN Belum Berubah, Kapan Pengumuman PPPK Guru? Ada Info Bikin Heboh Honorer

Walaupun belum ada regulasinya, tetapi faktanya daerah-daerah mulai menjalankan proses penghapusan honorer.

"Seharusnya ada surat cinta untuk pemda agar teman-teman yang sudah diberhentikan bisa dipekerjakan lagi dan daerah tidak seenaknya memberhentikan honorer," kata Ketua Forum Honorer K2 Tenaga Administrasi (FHK2TA) Indonesia Andi Melyani Kahar kepada JPNN.com, Jumat (17/2).

BACA JUGA: PP Manajemen PPPK Jadi Alat Pemda Memangkas Durasi SK Honorer, Ini Faktanya 

Menyelesaikan masalah honorer, lanjut Sean, sapaan akrabnya, seharusnya Pemda tidak berpikir pendek dengan mengambil tindakan PHK. 

Terlepas dari adanya unsur politik dari perekrutan honorer, tetapi dia yakin banyak yang direkrut karena memang sangat dibutuhkan.

BACA JUGA: Nasib Honorer Dipermainkan Elite, Haruskah K2 dan Non-K2 Menunggu Presiden Baru?

Sean mencontohkan di Sulawesi Tenggara, keberadaan honorer sangat dibutuhkan. Bukan hanya guru, tenaga kesehatan (nakes), dan penyuluh, tetapi juga teknis administrasi.

Dia juga menyambut positif langkah Wakil ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Ahmed Zaki Iskandar yang akan memperjuangkan honorer lintas instansi. 

Dia berharap tetap konsisten dengan janjinya. Jangan seperti  ubur-ubur timbul tenggelam atau panas-panas tahi ayam.

Sean mengungkapkan tenaga administrasi mungkin tidak dibutuhkan di Jakarta, tetapi daerah terpencil ada ketergantungan honorer. Jika tidak ada honorer administrasi lumpuh total pekerjaan dan bisa dipastikan lebih banyak honorer yang kerja daripada ASN.

Mirisnya lagi honorer bekerja keras yang mendapatkan apresiasi justru ASN.

"Ibaratnya, PNS yang makan daging, honorer makan tulang. Honorer teknis kebanyakan orang lapangan, bukan di ruangan berAC," ujarnya. 

Sean juga memikirkan nasib honorer K2 teknis yang pendidikannya SMA, bahkan SMP, makanya terkendala pada proses penyelesaian. Sebaiknya diberikan solusi untuk honorer K2 teknis, karena mereka bekerja dan bukan hanya makan gaji buta. 

"Objektiflah dalam mencarikan solusi untuk sisa honorer k2. Jangan ada perbedaan honorer teknis dengan lainnya, rasanya sakit banget," ucapnya.

Dia menambahkan semua honorer K2 ingin mengubah nasibnya, tetapi tolong berikan kemudahan untuk mencapai semua itu. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler