jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pembina Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Raden Sutopo Yuwono mengapresiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang secara resmi memberikan klarifikasi soal penundaan pengumuman PPPK guru.
Dia menghormati keputusan Kemendikbudristek yang menunda pelaksanaan pengumuman PPPK guru 2022.
BACA JUGA: Dirjen GTK Blak-blakan soal Alasan Pengumuman Guru PPPK 2022 Ditunda, Oalah
"Ada sisi positif dari penundaan ini, apalagi masih banyak kuota yang belum terisi," kata Sutopo kepada JPNN.com, Sabtu (4/2).
Selain itu, ujar Sutopo, masih ada masalah lainnya seperti masih ada guru prioritas satu (P1) yang salah penempatan.
BACA JUGA: Prof Nunuk Klarifikasi Penundaan Pengumuman PPPK Guru, P1 Hingga P4 Bakal Senang
Cukup banyak guru P1 yang salah input data sehingga terlempar jauh dari tempat tinggalnya, padahal di sekolah induknya kekurangan guru.
P1 yang belum mendapat penempatan, karena mengajar di mata pelajaran (mapel) gemuk, contohnya, bahasa Inggris, Prakarya, dan lainnya. Guru P1 yang tidak mendapatkan penempatan ini sebanyak 65 954.
BACA JUGA: BKN: Besok Pengumuman PPPK Guru, P1, P2, P3, dan P4, Silakan Cek Link Ini
"Ada sisi positif bagi P1 yang tidak ada penempatan, karena bisa diperjuangkan untuk optimalisasi tersebut," ujarnya.
Untuk P2 dan P3, Sutopo optimistis aman karena dites obesevasi di sekolah induknya masing-masing.
Oleh karena itu, dengan adanya penundaan pengumuman hasil seleksi PPPK guru 2022, Sutopo mengaku telah meminta semua pengurus dan anggota tetap tenang. Ambil nilai positif dari penundaan pengumuman PPPK 2022.
"Saya rasa proses ini tidak lama, bersabar lah. Banyak pendiri, pengurus dan anggota kami yang turut mengusulkan 1 juta PPPK agar mengakomodir honorer non-K2 guru maupun tenaga pendidik (tendik) belum terakomodir, tetapi tetap bersabar," tuturnya.
Dia menambahkan hampir 6 tahun ini mereka bersabar sampai akhirnya pemerintah memberikan kesempatan honorer non-K2 ikut dalam seleksi PPPK 2021 sampai saat ini.
Memang, yang diakomodir baru guru, tetapi tendik seperti penjaga sekolah, operator, tata usaha, laboran, dan lainnya belum tersentuh, sehingga harus diperjuangkan.
"Saya melihat penundaan ini sebagai upaya Kemendikbudristek untuk memastikan tidak ada kekacauan atau gejolak dengan upaya menempatkan guru di sekolah induk atau terdekat sesuai kebijakan dan surat yang kami terima," pungkas Raden Sutopo Yuwono.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt.) Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengungkapkan penundaan pengumuman PPPK guru 2022 karena panitia seleksi nasional (Panselnas) melakukan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka mengoptimalisasikan pemenuhan kebutuhan PPPK.
Setelah melakukan seleksi ASN PPPK 2022 untuk formasi pelamar prioritas 1 (P1), pelamar prioritas 2 (P2), pelamar prioritas 3 (P3), dan P4 (pelamar umum), masih terdapat formasi kosong serta kuota yang belum terserap. Oleh karena itu, perlu diperjuangkan agar ASN PPPK yang direkrut menjadi lebih banyak jumlahnya.
Nunuk melihat masih ada formasi yang tidak terlamar, sehingga kami ingin memperjuangkan formasi kosong ini, agar bisa diisi oleh pelamar yang belum mendapatkan formasi.
Dia berharap ini bisa dipahami, karena pemerintah ingin jumlah ASN PPPK yang diterima lebih banyak. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad