jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan titik panas atau hotspot di Riau masih saja terus bertambah meski upaya pemadaman terus dilakukan. Dari data mereka, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) merupakan wilayah yang selalu paling banyak hotspotnya.
"Ini menandakan bahwa pembakaran di Rohil masih berlangsung dan Pemda belum optimal mengendalikan pembakaran hutan dan lahan," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB di Jakarta, Minggu (20/7).
BACA JUGA: BMKG Peringatkan Cuaca Buruk Perairan Lampung
Berdasarkan satelit Terra dan Aqua dari BMKG, tercatat 195 hotspot di Sumatera, dimana 154 hotspot di Riau. Pada Minggu (20/7), dari 154 hotspot tersebut sebagian besar ada di Rohil (131 titik), Bengkalis 13, Rohul 6, Pelalawan 2, Dumai 1, dan Kuansing 1.
"Asap telah menyelimuti beberapa wilayah sehingga jarak pandang di Pekanbaru 5 km, Pelalawan 5 km, Rengat 3 km, dan Dumai 5 km. Cuaca di Riau pada umumnya minim hujan," jelas Sutopo.
BACA JUGA: Khataman Masal 1.500 Hufaz
Menurutnya peluang hujan dengan intensitas ringan dan bersifat lokal pada malam atau malam dini hari diprakirakan terjadi di sebagian kecil wilayah Riau bagian timur dan selatan. Dari Satgas darat dilaporkan luas lahan terbakar 499 ha, sedangkan luas lahan yang berhasil dipadamkan 429 ha.
Upaya penanggulangan telah dilakukan dengan mengerahkan 306 personil TNI dan Polri untuk memadamkan api. Modifikasi cuaca dan water bombing dari udara masih terus dilakukan di Riau. Namun upaya ini akan kurang memberikan manfaat jika masih ada pembiaran pembakaran di Riau.
BACA JUGA: Kelenteng Hoo Tong Bio Siap Dibangun Kembali
"Pemda Rohil telah diminta agar meningkatkan pencegahan pembakaran hutan dan lahan. Gubernur Riau telah mengeluarkan pernyataan siaga darurat bencana asap. Jika tidak segera diantisipasi maka hotspot dapat terus meningkat. Masyarakat pun berlebaran dalam suasana dikepung asap lagi. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lebaran, Penjahit Kaki Lima Panen
Redaktur : Tim Redaksi