Hubungan Korut dan Rusia Panas, Simak Nih Penyebabnya

Minggu, 15 Mei 2016 – 16:21 WIB
Kapal patroli Korea Utara. FOTO: AFP

jpnn.com - MOSKOW – Ketegangan mewarnai hubungan Rusia dan Korea Utara saat ini. Penyebabnya, penjaga pantai Korea Utara (Korut) mencegat kapal layar Elfin Yacht pada Jumat malam (13/5) waktu setempat. Kapal berbendera Rusia itu lantas diderek dan diamankan di Pelabuhan Kimchaek. 

Atas tindakan negeri yang dipimpin Kim Jong-un, pemerintahan Presiden Vladimir Putin pun geram.

BACA JUGA: Wahai Ladies Galau, Pria Tampan Ini Siap Hapus Air Mata Anda

Menurut portal berita Vesti Primorye, insiden itu terjadi di wilayah perairan internasional yang berjarak sekitar 157 kilometer dari pesisir pantai Korut. 

Sekitar pukul 19.25 waktu setempat, kapal itu tiba-tiba dicegat kapal patroli penjaga pantai. ”Kapten Dmitry Nazarov dipaksa naik ke kapal Korut itu dan tiga atau empat penumpang lainnya terpaksa mengunci diri di dalam kapal,” terang media Rusia tersebut.

BACA JUGA: Saat Pelukan dan Perhatian jadi Bisnis Mahal

Saat insiden terjadi, Elfin Yacht baru saja mengikuti kompetisi kapal layar internasional di Kota Busan, Provinsi Yeongnam, Korea Selatan (Korsel). 

Jumat malam itu mereka sedang menuju Kota Vladivostok di Rusia dalam perjalanan pulang. Media Negeri Beruang Merah tersebut menuliskan bahwa lima orang yang berada di kapal layar itu, termasuk sang kapten, adalah atlet.

BACA JUGA: Ini Juga Cerita WNI saat Disandera Abu Sayyaf, Lebih Ngeri!

Setelah berhasil memindahkan Nazarov ke kapal mereka, para penjaga pantai Korut itu menderek Elfin Yacht. Kapal layar tersebut dibawa ke Kimchaek. Tak lama kemudian, tersiar kabar bahwa penjaga pantai Korut menahan kapal Rusia.

Kabar tersebut sampai ke Kementerian Darurat Rusia sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Korut baru mendengar kabar tersebut sekitar satu jam setelahnya.

Begitu mendengar bahwa kapal Rusia ditangkap dan ditahan Korut, kedutaan di Kota Pyongyang itu pun langsung melakukan klarifikasi. 

”Berdasar informasi yang berhasil kami himpun sampai saat ini, kapal layar tersebut berada di Kimchaek. Kondisi kapten kapal dan seluruh kru sehat dan selamat,” terang Kepala Humas Kedutaan Denis Samsonov seperti dilansir Interfax.

Karena Kimchaek merupakan bagian dari Provinsi Hamgyong, Konsul Jenderal Rusia Yury Bochhkarev yang bertugas di wi-
layah tersebut langsung mengontak pemerintah setempat. Sayang, dia gagal menghubungi pejabat berwenang. 

”Kami juga belum bisa menemui kapten dan kru kapal yang ditahan karena masihsulitmendapatkanizin,” ujar Bochhkarev.

Dari Pyongyang, Kedutaan Besar Rusia memberikan waktu kepada pemerintahan Kim Jong-un sampai Sabtu tengah malam (kemarin) untuk menjelaskan insiden tersebut. 

Mereka menuntut Korut segera membebaskan kapten dan kru kapal yang ditahan. Sebab, kapal layar dan atlet- atlet Rusia itu tidak melakukan pelanggaran apa pun. Jalur yang dilewati juga masih masuk wilayah perairan internasional.

”Kapten Nazarov adalah pelaut yang punya banyak pengalaman. Rute tersebut juga sudah dia lewati puluhan kali,” kata Evgeny Khromchenko, wakil presiden Federasi Olahraga Kapal Layar Primorye. 

Tapi, menurut dia, insiden semacam itu juga bukan baru kali ini terjadi. Biasanya, Korut akan membebaskan kapal beserta krunya setelah mendapat imbalan tertentu. Bukan hanya itu. Mereka juga biasanya merusak kapal. (AFP/ Reuters/RT/hep/c10/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sesenggukan, Cerita Ditendang dan Dipukul Abu Sayyaf


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler