jpnn.com, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan kembali mempertegas komitmennya dalam menyejahterakan pekerja Indonesia.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan momen hari ulang tahun (HUT) ke-46 BPJS Ketenagakerjaan yang kali ini mengangkat tema 'Tegakkan Komitmen Sejahterakan Pekerja'.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan & 11 Asosiasi ALB Kadin Jalin Kerja Sama, Ini Tujuannya
Sederet inovasi dan kolaborasi terus diciptakan guna memperluas cakupan kepesertaan serta meningkatkan kualitas layanan bagi para peserta.
Sejalan dengan tema HUT kali ini, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengajak seluruh pihak untuk saling peduli dan turut ambil bagian dalam upaya meningkatkan kualitas SDM melalui perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
BACA JUGA: Mikom UMB Gelar Diskusi Publik, Asdep Humas BPJS Ketenagakerjaan Berbagi Pengalaman
Hal tersebut menjadi sangat penting agar negeri ini siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
“46 tahun BPJS Ketenagakerjaan telah menjadi sahabat bagi pekerja. Selaras dengan visi kami, BPJS Ketenagakerjaan ke depan berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan dan pelayanan yang terbaik demi mewujudkan kesejahteraan pekerja beserta keluarganya," kata Anggoro dalam keterangannya, Rabu (6/12).
BACA JUGA: Respons Cepat BPJS Ketenagakerjaan Jombang Layani Ketua RT yang Alami Kecelakaan Kerja
Anggoro menyampaikan berbagai inovasi dilakukannya agar peserta merasa aman dalam bekerja, serta mudah dan nyaman saat mengakses layanan maupun manfaat BPJS Ketenagakerjaan sehingga berujung pada meningkatnya produktivitas dan daya saing peserta.
Dia juga memastikan BPJS Ketenagakerjaan akan terus berkontribusi dalam pembangunan dan perekonomian bangsa dengan senantiasa mengedepankan tata kelola yang baik.
Seperti yang diketahui, penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia memiliki sejarah yang panjang.
Berawal dari dibentuknya Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS) yang sekaligus menjadi cikal bakal lahirnya Perum ASTEK pada 1977.
Perkembangan zaman mengharuskan institusi ini untuk bertransformasi menjadi PT Jamsostek (Persero) dan di tahun 2014 resmi berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan Badan Hukum Publik dengan prinsip nirlaba.
Saat ini di usianya yang ke-46, BPJS Ketenagakerjaan telah melindungi 40,2 juta pekerja atau mencapai 40 persen dari total pekerja Indonesia yang eligible menjadi peserta.
Pertumbuhan kepesertaan di tahun ini menembus angka 4,3 juta pekerja.
Meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya untuk meningkatkan literasi pekerja khususnya di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) terkait pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, salah satunya melalui Kampanye Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC).
Masifnya kampanye ini membuat Marketeers memberikan pengakuan pada Kampanye Komunikasi KKBC sebagai Product Campaign in Multichannel of the Year dalam Marketeers Editor’s Choice Award 2023.
Sementara itu, total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan juga berhasil tumbuh sebesar 12,9 persen (YoY) sehingga jumlahnya mencapai Rp 686 triliun.
BPJS Ketenagakerjaan berhasil menjadi satu-satunya institusi di Indonesia yang mendapatkan penghargaan highly commended Top Investment House untuk kategori sovereign wealth pension funds, dan The Most Astute Investors in Asian Local Currency Bonds 2023 dari The Assets, serta The most Inspiring Financial Companies dari CNBC Indonesia dalam pengelolaan investasi berbasis prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Dari sisi layanan, tahun ini BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan manfaat sebesar Rp 45 triliun kepada 3,6 juta pekerja dan ahli waris, serta menyalurkan beasiswa pendidikan senilai Rp 309 miliar kepada 72 ribu anak pekerja.
Layanan Call Center 175 yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan turut sukses mencatatkan tingkat kepuasan di atas 90 persen.
Capaian ini berhasil membawanya menyabet 6 kategori penghargaan The Best Contact Center Indonesia 2023 dari Indonesian Contact Center Association (ICCA).
Untuk memberikan layanan yang lebih luas, tahun ini BPJS Ketenagakerjaan membuka 61 kanal layanan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di dalam negeri serta 3 kanal representasi di Taiwan, Korea Selatan, dan Brunei Darussalam.
Anggoro berkomitmen akan terus memperluas kanal layanan di berbagai negara tujuan PMI.
Dia menyebut seluruh capaian ini pastinya tidak lepas dari dukungan pemerintah serta para pemangku kepentingan baik di level pusat maupun daerah.
"Kami mengucapkan terima kasih sekaligus mendorong agar kolaborasi ini terus diperkuat agar di tahun 2026 mendatang target universal coverage 70 juta pekerja, dengan dana kelolaan Rp 1.001 triliun dapat tercapai,” ujar Anggoro.
Tak hanya menorehkan kinerja positif, BPJS Ketenagakerjaan juga menghadirkan berbagai inovasi demi memberikan kemudahan bagi peserta dalam mengakses layanannya.
Aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) yang selalu menjadi andalan para peserta, kini tercatat telah digunakan oleh lebih dari 20 juta orang.
Sebagai One Access To Digital Ecosystem, JMO terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya.
Selain fitur utama yakni pendaftaran, pembayaran iuran dan klaim, kini JMO juga dilengkapi dengan beragam fitur lainnya seperti fitur Manfaat Layanan Tambahan (MLT) bagi pekerja yang membutuhkan fasilitas pembiayaan perumahan.
Kemudian fitur pinjaman multiguna atau dana siaga, serta beragam fitur lain, seperti layanan video streaming, e-Wallet, hingga informasi promo merchant.
Bahkan dalam waktu dekat peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat berinvestasi dengan mudah lewat JMO.
Melalui aplikasi tersebut para peserta juga dapat mendaftarkan pekerja BPU di lingkungannya untuk mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Fitur ini merupakan bagian dari gerakan SERTAKAN (Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda) yang di-launching beberapa waktu lalu.
Fitur ini hadir untuk menjawab kebutuhan para peserta yang selama ini peduli terhadap perlindungan dan kesejahteraan para pekerja BPU di dekat mereka, seperti asisten rumah tangga (ART), sopir pribadi atau bahkan tukang roti langganan.
"Ayo sama-sama kita sejahterakan mereka, karena perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini merupakan hak seluruh pekerja,” imbau Anggoro.
Meski saat ini layanan digital telah menjadi primadona, namun BPJS Ketenagakerjaan ingin tetap memberikan layanan fisik yang prima.
Oleh karenanya seluruh kantor cabang tampil dengan desain baru yang lebih fresh dan ramah disabilitas.
“Kami ingin siapapun yang datang ke kantor cabang kami dapat merasakan ruangan yang nyaman serta mendapatkan layanan yang ramah dan hangat,” tegas Anggoro.
Dukung Program Strategis Pemerintah
Sebagai bukti keseriusan BPJS Ketenagakerjaan dalam mendukung program-program strategis pemerintah. Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo telah meresmikan pembangunan Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pada kesempatan tersebut Presiden berharap hadirnya BPJS Ketenagakerjaan akan menambah lengkap fasilitas layanan masyarakat di IKN.
Anggoro meyakini beberapa tahun kedepan IKN akan terus tumbuh menjadi pusat pemerintahan dan penggerak perekonomian nasional yang juga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Keberadaan BPJS Ketenagakerjaan di IKN tentunya menjadi sangat penting untuk dapat memastikan seluruh pekerja terlindungi atas risiko kecelakaan kerja, kematian, hari tua, hingga kehilangan pekerjaan.
Menutup keterangannya, Anggoro berharap perayaan HUT ini menjadi momentum yang tepat bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di depan sehingga cakupan kepesertaan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth).
"Di usia ke 46 tahun ini, kita harus terus mengakselerasi upaya perluasan cakupan perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk memastikan kesejahteraan seluruh pekerja dan keluarga sehingga universal coverage Jamsostek dapat segera terwujud," pungkas Anggoro. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi