HUT RI, Densus Siaga 3 x 24 Jam

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 06:13 WIB

jpnn.com - JAKARTA---Detasemen Khusus 88 Mabes Polri berada dalam level siaga dalam tiga hari ini. Satuan elit berlambang burung hantu itu mengantisipasi serangan mendadak dari kelompok teroris.

"Betul, seluruh unit siaga penuh 3 x 24 jam," ujar seorang perwira di lingkungan anti teror Polri pada Jawa Pos kemarin (16/08).  Seluruh anggota berada dalam kewaspadaan tertinggi. "Tidak boleh meninggalkan pos masing-masing," tambahnya tanpa merinci apa yang dimaksud "pos" itu.

BACA JUGA: Penembakan Polisi Dinilai Bukan Aksi Terorisme

Densus 88 hingga kini masih melacak serangan bom vihara Ekayana yang terjadi 4 Agustus lalu di Jakarta Barat. Dalam sebuah operasi cepat di Jogjakarta, mereka meringkus dua orang pada Jumat 9 Agustus bertepatan hari kedua Idul Fitri. "Hingga kini masih diperiksa kaitannya," ujar polisi yang sedang menempuh  studi master (S2) di Universitas Indonesia itu.

Tim anti teror juga sedang adu cepat dengan tahanan  kasus terorisme Lapas Tanjung Gusta yang belum tertangkap. Satu yang cukup diwaspadai adalah Fadli Sadama, yang cerdas dan berbakat sebagai perencana atau inisiator. "Kita juga masih mengejar Basri atau Bagong yang lepas di Poso April lalu," katanya.

BACA JUGA: Pangkat Dua Polisi Korban Tembak Akan Dinaikan

Dari sisi timing atau waktu, peringatan 17 Agustus sangat strategis bagi kelompok teroris. "Kita harus mencegahnya sekuat mungkin," katanya.

Pada perayaan Lebaran 2012 lalu, Kota Solo diserang oleh sekelompok teroris. Serangan pertama terjadi pada 17 Agustus 2012 ketika pos pengamanan mudik di Gemblekan diberondong pelaku tidak dikenal.

BACA JUGA: Densus 88 Kecolongan

Serangan kedua keesokan hari, 18 Agustus 2012, saat pos pengamanan mudik di Gladak dilempar sebuah granat nanas. Serangan ketiga terjadi pada 30 Agustus 2012, saat sekelompok teroris menembaki pos polisi pasar modern Singosaren, Solo. Akibat dari tiga serangan, dua orang anggota polisi luka dan seorang tewas.

Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar berharap masyarakat ikut pro aktif mengantisipasi terorisme. "Mohon jangan abaikan hal-hal mencurigakan sekecil apapun," katanya.

Boy mencontohkan kewaspadaan satpam di Bundaran Hotel Indonesia Kamis (15/08) lalu. Begitu melihat ada orang yang mencurigakan langsung dilaporkan polisi. Belakangan, orang bersorban itu rupanya bukan teroris namun mengalami gangguan stress. "Tapi itu bagus, satpam merasa orangnya mirip dengan DPO Tanjung Gusta lalu dilaporkan. Ini patut dicontoh," katanya.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersertifikat Meningitis Palsu, Pemberangkatan Haji Ditunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler