jpnn.com, BATAM - Ratusan warga rumah susun sewa (rusunawa) Pemko Batam I di Simpang Batamec, Tanjunguncang, Kepulauan Riau (Kepri) kesulitan mendapatkan air bersih dalam dua bulan terakhir ini. Pasalnya, pasokan air bersih dari PT Adhya Tirta Batam (ATB) tidak lagi mengalir ke sana.
Untuk memenuhi kebutuhan masak warga terpaksa harus merogok kocek lebih dalam lagi untuk membeli air galon isi ulang. Sementara untuk memenuhi kebutuhan mandi dan cuci, mereka rela berdesak-desakan mengambil air sisa-sisa dari bak penampungan utama rusunawa.
BACA JUGA: Suami Habisi Selingkuhan Istri
Faisal, penghuni Rusunawa Blok D lantai I ketika ditemui saat menimba air di bak pengontrol rusunawa mengatakan, suplai air ATB mulai bermasalah sejak awal Februari lalu. Saat itu, air hanya mengali di malam hari sehingga tidak bisa dialirkan ke bak-bak penampung di masing-masing blok.
Situasi semakin sulit saat memasuki bulan Maret. Sebab aliran air di malam hari semakin kecil dan hanya bisa masuk ke bak kontrol atau bak induk saja. Jumlah air yang tertampung di bak induk sangat sedikit dan tak bisa meng-cover semua kebutuhan warga rusun.
BACA JUGA: Polresta Barelang Tetapkan Enam Tersangka Penyeludupan Ratusan TKI
"Seperti inilah. Kalaupun ngalir tak sampai juga setengah bak. Hitungan jam sudah habis karena semua nimba di sini," kata Faisal.
Meskipun sudah berbulan-bulan pasokan air bersih bermasalah, kata Faisal, belum ada penanganan serius dari pihak ATB. Bahkan, menurut dia, krisis air ini sepertinya tak dianggap dan membiarkan masyarakat menanggung bebannya sendiri.
BACA JUGA: Antre Beli Solar Mengular di Sejumlah SPBU Batam, Polisi Panggil Pertamina
"Seperti tak ada masalah. Padahal sudah dua bulan kami kesusahan mendapatkan air. Sudah capek antre, kami harus pikul galon dan ember naik ke atas rusun. Mau sampai kapan begini terus. Anak-anak mau sekolah, bapak-bapak mau kerja jadi terhambat karena rebutan air di bak induk ini," keluh Siska, warga lainnya.
Anton, pengelola Rusunawa Pemko Batam I mengatakan, pihaknya bersama 271 kepala keluarga yang menghuni rusun tersebut sudah pernah mendatangi pihak ATB, namun belum ada solusi sampai saat ini. Janji ATB untuk suplai air dengan mobil tanki juga tak kunjung direalisasikan.
"Saat kami ke sana (kantor ATB, red), katanya lagi ada perbaikan pipa makanya tak lancar airnya. Mereka janji mau antar empat tanki perhari tapi baru sekali saja diantar itupun hanya dua tanki. Sekarang warga rusun pada komplain. Kami tak bisa berbuat apa-apa," ujar Anton.
Pasokan air bersih tidak hanya dikeluhkan warga Rusunawa Pemko Batam I, tapi juga warga lainnya di wilayah Tanjunguncang. Itu karena sejak Jumat (22/3), air yang mengalir dari pipa ATB kotor dan keruh. Warga berharap agar pihak ATB secepatnya mengatasi persoalan itu agar tidak mengganggu aktifitas warga.
Rudi, warga Perumahan Putra Jaya Residence menuturkan, keruhnya pasokan air ATB itu diduga karena adanya perbaikan jaringan pipa, sebab tiga hari sebelumnya air sempat mati total. "Kemarin saya coba telepon ke call center (ATB) karena sudah tiga hari tak ngalir. Katanya memang lagi ada perbaikan pipa. Saya disuruh tampung, tapi saat ditampung kok kotor dan keruh airnya," ujar Rudi.
Senada disampaikan Marfuah, warga Perumahan Pluto. Aliran air yang keruh itu terjadi persis setelah ngadat selama tiga hari, mulai Selasa (19/3) sampai Kamis (21/3). Akibatnya warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Air dari pipa ATB hanya bisa digunakan untuk mandi dan cuci. Sementara untuk kepentingan masak warga harus membeli air isi ulang. "Kami sangat berharap agar segera diatasi," ucapnya.(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadisdik Batam Ingatkan Kepsek tidak Lakukan Pungli saat PPDB Tahun Ini
Redaktur & Reporter : Budi