jpnn.com, BERASTAGI - Indonesian Hydration Working Group (IHWG) FKUI melakukan Gerakan Nasional Hidrasi Sehat bertajuk HYDRANATION di Berastagi, Sumatera Utara, pada 27 Oktober 2023.
Acara ini digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga hidrasi sehat melalui air minum yang berkualitas dan pemenuhan gizi seimbang.
Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof Aldy Safruddin Rambe, Prof Dina Keumala, Guru Besar Ilmu Gizi Klinik beserta tim dari FK USU, Ketua dan Pengurus IHWG, Camat Berastagi, Camat Dolat Rakyat, Camat Merdeka, perwakilan Bappeda, dan sejumlah anggota masyarakat Berastagi yang mengikuti acara ini dengan antusias.
BACA JUGA: IHWG FKUI Ingatkan Pentingnya Memilih Air Minum Berkualitas
Pada kesempatan kali ini, Ari Fahrial Syam menyampaikan air merupakan salah satu zat gizi makro esensial mempunyai fungsi yang sangat penting dalam berbagai proses dalam tubuh manusia.
Di antaranya sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, sebagai pengatur suhu tubuh, sebagai pelarut, sebagai pelumas dan bantalan, sebagai media transportasi, dan sebagai eliminasi sisa metabolisme.
BACA JUGA: IHWG FKUI Serukan Pentingnya Menjaga Kecukupan Hidrasi di Kala Pandemi
"Kita harus memperhatikan kecukupan konsumsi air minum dalam setiap kesempatan setiap hari," ujar Ari.
Kekurangan asupan air minum akan berakibat pada terjadinya dehidrasi jangka pendek yang mengakibatkan mulut kering dan haus, lemah, pusing, mood dan konsentrasi terganggu, suhu tubuh terganggu, dan jantung berdebar.
BACA JUGA: PPKM Level 4 Diperpanjang Lagi, Begini Respons Guru Besar FKUI
Apabila dehidrasi itu berlangsung terus dalam jangka panjang berpotensi pada gangguan yang lebih serius seperti penyakit ginjal kronis, infeksi saluran kemih, penyakit jantung, obesitas (kegemukan), kanker, dan diabetes.
Pada kesempatan yang sama, Ketua IHWG FKUI Diana Sunardi menekankan bahwa tidak hanya kuantitas yang perlu dicukupi, tetapi kualitas air yang diminum juga penting untuk diperhatikan.
Hasil penelitian IHWG FKUI mencatat bahwa banyak penduduk Indonesia -- dewasa maupun anak-anak -- masih kurang minum. Itu sebabnya perlu edukasi terus menerus untuk mengingatkan pentingnya konsumsi air dalam jumlah yang cukup disesuaikan dengan usia dan aktivitas agar tubuh dapat berfungsi secara optimal.
Pada umumnya kita perlu minum 8 gelas atau dua liter air minum setiap harinya. Nah, sekarang yang tidak kalah penting juga memperhatikan kualitas air minum yang dikonsumsi.
Air minum yang baik dan berkualitas adalah air yang tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, serta bebas dari cemaran dan kontaminan. Oleh karena itu dalam menjalankan aktivitas apapun dalam keseharian, tubuh kita memerlukan asupan cairan dengan jumlah yang cukup serta memperhatikan kualitas airnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Hydration Science Consultant Danone-AQUA, dr. Tria Rosemiarti, Dipl in Nutrition menjelaskan “Air minum yang berkualitas harus berasal dari sumber yang terpilih, terlindungi dan terjaga kemurniannya.
Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem di sekitar sumber air termasuk memberdayakan komunitas di sekitarnya agar kualitasnya selalu terjaga.
“AQUA yang berasal dari sumber mata air pegunungan seperti yang diproduksi Pabrik AQUA Berastagi yang terletak di kaki gunung Sibayak ini telah memenuhi syarat sebagai air minum yang berkualitas dan dapat dikonsumsi secara berkala,” tambah dr Tria Rosemiarti
Masyarakat yang hadir pada kesempatan tersebut berkesempatan untuk berkonsultasi secara langsung dengan dan para ahli yang hadir mengenai hidrasi sehat dan gizi seimbang serta berbagai langkah praktis yang perlu mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
IHWG FKUI merupakan salah satu klaster riset di dalam lingkup FKUI yang memiliki kepedulian utama pada hidrasi dan kesehatan. Dalam perjalanannya sejak 11 tahun lalu, IHWG selalu mengedepankan visi sebagai klaster riset yang meningkatkan ilmu pengetahuan tentang hidrasi (advancing in hydration science) dan membagikan pengetahuan terkait hidrasi dan kesehatan (sharing in hydration knowledge).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean