I Wayan Sudiana: Tidak Ada Celah Bagi Peserta untuk Curang dalam Seleksi PPPK

Kamis, 23 November 2023 – 21:30 WIB
Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana bersama Kepala BKPSDM Kota Denpasar I Wayan Sudiana saat meninjau pelaksanaan seleksi PPPK di Denpasar, Kamis (23/11/2023). ANTARA/HO-Pemkot Denpasar.

jpnn.com - DENPASAR - Tidak ada celah bagi peserta seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kota Denpasar, Bali, untuk melakukan kecurangan.

Sebab, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Denpasar, Bali, I Wayan Sudiana memastikan  bahwa tidak ada celah bagi peserta seleksi PPPK di daerah itu untuk melakukan kecurangan.

BACA JUGA: Honorer yang Dirumahkan Bakal Dipekerjakan Lagi, Diangkat PPPK, UU ASN Jos!

Sebab, lanjut dia, semua tes menggunakan sistem computer assisted test, dan pemeriksaan sebelum masuk ruangan juga sangat ketat. "Sehingga tidak ada celah untuk curang," kata I Wayan Sudiana di Denpasar, Kamis (23/11). 

Selain peserta, kata dia, seluruh pihak bisa melihat langsung hasil tes. Masyarakat luas juga bisa memantau lewat akun YouTube Badan Kepegawaian Negara dan BKPSDM Kota Denpasar.

BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Honorer dan PPPK, Cepat & Tidak Mengganggu Pekerjaan

Sebelum masuk ke ruang CAT, para peserta mengikuti serangkaian tahapan, mulai dari registrasi hingga sterilisasi.

Semua barang bawaan peserta dikumpulkan, termasuk cincin diminta untuk dilepas, oleh panitia.

BACA JUGA: Terungkap 605 Honorer Fiktif, Terbit SE Larangan Pengangkatan jadi PPPK

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan seleksi.

Sudiana menyampaikan total sebanyak 2.469 pelamar PPPK Kota Denpasar mengikuti seleksi kompetensi ini.

Dari jumlah tersebut, 2.350 pelamar mengikuti tes di Bali (tepatnya di ITB STIKOM Bali), dan 119 di luar Bali.

Khusus untuk peserta tes di Bali mengikuti seleksi selama tiga hari, yakni dari 23-25 November 2023.

Sementara, untuk di luar Bali akan mengikuti tes sesuai dengan jadwal di masing-masing wilayah.

Peserta yang ikut tes di luar Bali tersebut tersebar dari Jakarta, Yogyakarta, Manado, Mataram, Banjarmasin, bahkan ada yang di Manokwari Papua.

"Pelamar untuk PPPK di Denpasar terbuka untuk seluruh Indonesia. Jadi, mereka memilih lokasi tes sesuai dengan daerah domisili mereka," kata Sudiana.

Seleksi bagi peserta di Bali terbagi dalam tiga hari.  Hari pertama diikuti 900 pelamar. Hari kedua 600 pelamar. Hari ketiga 850 pelamar.

Sesuai formasi, jumlah pelamar terbagi dalam formasi guru 660 orang, tenaga kesehatan 880, dan tenaga teknis 929.

Menurut Sudiana, materi dibagi ke dalam tes kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural, dan wawancara.

Ada dua jenis formasi, yakni formasi umum 20 persen termasuk disabilitas, dan formasi khusus 60 persen.

Formasi tenaga kesehatan sebanyak 600 formasi, tenaga teknis sebanyak 105 formasi, dan tenaga guru sebanyak 594 formasi.

Kemudian, untuk pelamar umum akan menggunakan nilai passing grade atau ambang batas yang ditentukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Sementara, pelamar khusus akan menggunakan urutan peringkat hasil tes.

Nantinya, semua pelamar ini akan memperebutkan 1.299 formasi.

Terkait usia, pelamar bisa melamar hingga setahun menjelang pensiun di masing-masing jabatan.

"Misal guru, masa pensiunnya 60 tahun, jadi, yang usia 59 masih bisa ikut. Namun, untuk Denpasar umurnya paling tinggi 40-an tahun," katanya.

Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana juga meninjau langsung hari pertama pelaksanaan seleksi  PPPK Kota Denpasar dengan sistem CAT  di ITB STIKOM Bali, Kamis (23/11).

Peninjauan ini dilaksanakan guna memastikan pelaksanaan seleksi berjalan dengan lancar dan tidak terdapat kendala yang berarti.

"Semoga pelaksanaan tes PPPK berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang ada dan seluruh peserta diharapkan bisa mengerjakan serta menjawab pertanyaan dengan baik dan tepat waktu," kata Alit Wiradana di sela-sela peninjauan tes. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler