jpnn.com, CIREBON - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut positif transformasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).
Transformasi itu ditandai dengan launching program pendidikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam.
BACA JUGA: Keren, IAIN Syekh Nurjati Bertransformasi Jadi Universitas Islam Siber
Menurut Menteri Agama, transformasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi UISSI merupakan upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dia menilai banyak masyarakat selama ini terkendala untuk mendapat akses pendidikan, khususnya para guru madrasah karena keterbatasan akses jarak dan biaya.
BACA JUGA: Ada Kabar Gembira dari Menteri Agama soal Haji dan Umrah, Siap-Siap Saja!
“Saya masih melihat guru-guru madrasah masih sulit mengejar kesejahteraannya, masih belum bisa mengejar sertifikasi."
"Saya kira ada dua hal utama menjadi penyebabnya. Yakni, ketiadaan biaya untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dan biasanya madrasah berada jauh dari perguruan tinggi sehingga sulit meninggalkan madrasahnya,” ujar Yaqut Cholil di Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (14/12).
BACA JUGA: Laporan Terkini Akibat Gempa di Flores Timur
Menag optimistis, dengan adanya pendidikan berbasis siber yang dihadirkan UISSI, maka nantinya dapat memberi kesempatan para guru-guru madrasah untuk meningkatkan pendidikan.
"Pak Dirjen (Dirjen Pendidikan Islam Kemenag) sudah inisiatif yang kuliah di UISSI ini gratis,” ucapnya.
Menag lebih lanjut mengatakan transformasi pendidikan berbasis teknologi informasi atau digitalisasi merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama di masa kepemimpinannya.
Dia berharap UISSI Cirebon dapat menjadi rujukan dan terdepan dalam penyelengaraan pendidikan tinggi Islam berbasis digital, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia.
Untuk itu, Kemenag akan terus mendorong percepatan dalam menambah fakultas sehingga benar-benar layak menjadi universitas.
“Saya berharap UISSI benar-benar menjadi universitas prinsipiel dalam menjalankan aktivitas siber. Coba dirancang fakultas, jurusan, program studi dan kegiatan UISSI yang kompatibel dengan perkembangan zaman ke depan," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan masih ada sekitar 40 ribuan guru madrasah yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan strata satu.
Hal tersebut yang kemudian menjadi perhatian Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya memenuhi kualifikasi dan kompetensi guru melalui pemenuhan kualifikasi pendidikan S1.
“Tujuan utamanya memenuhi janji konstitusi, mencerdaskan anak bangsa melalui proses pendidikan berkualitas yang berciri kualifikasi, kompetensi dan kesejahteraan pendidik,” katanya.
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini berpandangan perlu dihadirkan sebuah model pendidikan kekinian modern yang menghadirkan aspek knowledge, menyentuh nilai-nilai atittude dan skill.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang