Hingga sepekan menjelang start IBL 2009 pada 22 Januari nanti, promotor Mahaka Sports dan TVOne tidak kunjung menemukan sponsor utama
BACA JUGA: Mereka yang Ngotot Mengejar Status All-Star
Karena itu, jika sebelumnya selalu ada embel-embel salah satu mereka rokok pada titel IBL, musim ini tidak akan ada lagi.Tanpa sponsor utama, praktis dukungan keuangan untuk IBL 2009 menurun drastis
BACA JUGA: Sainz Makin Jauh dengan Kemenangan Kelima
Cara yang dipilih, ternyata, begitu menyakitkanBACA JUGA: Development Award untuk Federasi Sepak Bola Palestina
Pontianak dan Medan yang menjadi home base Citra Satria dan Angsapura dipastikan tidak disinggahi IBL 2009Sebaliknya, IBL akan terkesan Jakarta sentrisSelain menjadi tuan rumah seri pembuka, rencananya mereka akan kedatangan IBL dua seri lagi menjelang berakhirnya babak reguler.
"Kami tetap mempertahankan 90 game pertandingan pada IBL kali ini, seperti musim laluTapi, untuk mengurangi pengeluaran, kami akan mengurangi jumlah kota yang dilewati," ungkap Hasani Abdulgani, direktur Mahaka Sports, setelah rapat Dewan Komisaris IBL di Jakarta kemarin (13/1)
Sebenarnya, menurut Hasani, ada dua investor yang mau menjadi pengganti Sampoerna A Mild yang sejak 2003 menjadi mitra utama IBLNamun, harga yang mereka tawarkan dianggap tidak cukup untuk menjadi sponsor utama
Akibat krisis sponsor itu, tidak hanya babak reguler yang "dikekang"Laga all star yang menampilkan pertarungan pemain terbaik musim ini belum terjadwal dalam agenda IBL
Namun, Hasani membantah bahwa upaya penghematan itu akan manjatuhkan kualitas kompetisiMedan dan Pontianak, menurut dia, tetap bisa menjadi tuan rumah IBL 2009 jika tim mereka lolos ke playoff"Kami akan berlakukan sistem home-away untuk babak playoffIni sistem baru agar tim-tim tak terlalu bergantung kepada sponsor," jelas pria berkacamata itu
Namun, Angsapura belum bisa menerima keputusan tersebut dengan lapang dadaPeluang menjadi tuan rumah melalui jalur playoff seolah menjadi mission impossible bagi merekaDi tengah dominasi tim-tim Jawa, selama ini mereka sudah cukup puas untuk tidak menjadi tim juru kunciKarena itu, tuan rumah babak reguler sangat berharga bagi pencinta basket di Medan untuk menyaksikan pertandingan basket kelas nasional"Seharusnya, promotor mengajak kami duduk satu meja untuk menentukan tuan rumah seri regulerKenapa mereka memutuskan sendiri?" keluh Amran Andy Sinta, general manager Angsapura.
Selain penyempitan sebaran IBL, tidak adanya sponsor utama itu membuat promotor mengurangi subsidi untuk timPromotor tidak mau menyebutkan nilainyaNamun, sebagai gambaran, tahun lalu Bhinneka Solo yang lolos empat besar mendapat subsidi untuk transportasi pergi-pulang Rp 600 ribu per orang ke JakartaAkomodasi hotel Rp 270 ribu per kamar(vem/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Internal The Blues Bergolak
Redaktur : Tim Redaksi