Ibu, Anak, dan Tetangga Nekat Jadi Perampok

Jumat, 01 September 2017 – 17:58 WIB
Petugas membeber barang bukti kejahatan Tuti dkk. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ibu bernama Tuti Endah (50) dan anaknya, Nur Istiqomah serta tetangganya, Dodi Setiawan (31) ditangkap Jatanras Polres Balikpapan karena menjadi sindikat perampokan.

Mereka sudah melakukan aksinya terhadap 17 warga.

BACA JUGA: Djulian Jual Pistol, Ternyata yang Beli Polisi

Polisi harus melepaskan timah panas karena Dodi berusaha kabur saat ditangkap.

Kanit Jatanras Ipda Dian Kusnawan menjelaskan, pihaknya menerima banyak laporan dalam sebulan terakhir.

BACA JUGA: Kepala Sekolah Gantung Diri usai Temui Kadisdik

Khususnya perempuan yang menjadi korban penyekapan dan perampasan barang berharga.

Korban dibekap dari belakang lalu dilakban dan dibuang di sejumlah tempat. Termasuk di wilayah Samboja, Kutai Kartanegara.

BACA JUGA: Main HP Sambil Berkendara Bakal Langsung Ditangkap

"Modusnya dengan menghampiri korban yang sedang berjalan kaki. Tersangka berinisial T (Tuti) berpura-pura bertanya alamat kemudian meminta korban mengantar ke tujuan,” terang Dian, Kamis (31/8).

Modus lain adalah dengan berpura-pura mencari pembantu.

Tuti dkk meminta korban mengantar ke seseorang yang bersedia menjadi pembantu.

Korban kemudian diminta masuk ke mobil. Dodi yang sudah menunggu di kursi belakang membekap korban.

Korban dilumpuhkan dengan diikat lakban. Tuti lantas melakukan aksinya.

Dia merampas dan mempereteli barang berharga di tubuh korban.

Setelah itu, korban dibuang di lokasi yang sepi dan jauh dari keramaian. Sedangkan Nur berperan sebagai sopir.

"Korban tidak curiga karena yang bertanya adalah seorang ibu. Namun, dalam melakukan aksinya, tersangka tega melakukan perbuatan mereka di hadapan anak dan cucu para korban. Seperti salah satu korban yang membawa cucu. Cucunya yang belum genap lima tahun dibuang di Perumahan Daksa, Sepinggan. Sementara sang nenek dibuang di TPA Manggar," beber Dian.

Saat ini, petugas masih menginventarisasi kerugian semua korban.

Untuk sementara, kerugian terbesar mencapai Rp 40 juta.

"Masih kami hitung. Termasuk barang berharga seperti emas dan perhiasan lainnya," sambung Dian. (rdh/rsh/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa SD 3 Kali Dipukul Guru Agama, Begini Kondisinya


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler