jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri meminta para orang tua tidak takut menyekolahkan anaknya di pesantren.
Kasus-kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan keagamaan atau pondok pesantren jangan sampai membuat para orang tua menggeneralisasi kondisi sehingga enggan menyekolahkan anak di semua pondok pesantren.
BACA JUGA: Ternyata Pesantren Herry Wirawan Terima Aliran Dana BOS PPS dari Kemenag Hingga 2020
"Kasus ini tidak selalu terjadi di satuan pendidikan keagamaan atau pondok pesantren. Ini hanya dilakukan segelintir oknum dan di segelintir pondok pesantren," katanya di Jakarta, Senin (20/12).
Femmy berkeyakinan pesantren merupakan lembaga yang memiliki posisi strategis dan sangat dihormati dalam menyelenggarakan tugas mulianya. Membangun SDM Indonesia yang berkualitas berakhlak mulia, memegang teguh ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Soroti Kasus Guru Pesantren Cabul di Bandung, Ini Perintahnya
Juga tercermin dari sikap rendah hati, toleran, moderat, yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Sebagai tindak lanjut pencegahan dan penanganan kasus serupa, Kemenko PMK dalam waktu dekat akan bersilaturrahmi dengan pimpinan pondok pesantren dari ormas NU, Muhammadiyah dan lainnya serta melibatkan kementerian/lembaga terkait. Ini untuk mengefektifkan pencegahan ke depan atas perlindungan anak khususnya di lembaga dan satuan pendidikan.
BACA JUGA: Keras, PBNU Pengin Guru Pesantren Herry Wirawan Dikebiri
Deputi Femmy berharap pelibatan pimpinan pondok pesantren yang lebih memahami kondisi lingkungan pesantren bisa memberikan masukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Sinergi semua pemangku kepentingan diharapkan memberikan solusi terbaik sehingga kasus serupa bisa dicegah di masa akan datang," pungkas Deputi Femmy. (esy/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad