jpnn.com - MEDAN-Aksi penjambretan terhadap turis mancanegara tampaknya semakin marak di kota Medan. Minggu (28/7) siang, seorang wanita asal Inggris menjadi korban kejahatan jalanan saat melintas di Jalan Pandu, Medan. Kendati kerugian atas penjambretan tidak terlalu besar, namun kejadian ini membuat korban trauma dan mengindikasikan kota Medan rawan kejahatan.
Korban diketahui Debbie Hoare (43) seorang arsitektur sekaligus turis kewarganegaraan Inggris yang menjadi korban penjambretan. Diceritakan korban, usai membuat laporan SPKT di Mapolresta Medan, kejadian ini bermula saat dirinya hendak mengambil uang di salah satu ATM Bank yang berada di Jalan Pandu, Medan.
BACA JUGA: Hendak Dinas, Polantas Dihajar Timah Panas
Karena penginapan korban berdekatan dengan lokasi bank yang akan dituju, Debbie Hoare lalu mengajak anak lelakinya Hulk yang masih balita, berjalan kaki dari Hotel Sultan Jalan Sisimangaraja ke Jalan Pandu.
Naas, saat korban tengah berjalan pelan dua pelaku penjambretan menaiki sepeda motor memepet korban dan merampas tas yang disandangnya. Usai mendapatkan tas korban yang berisi dua unit handphone, dan kunci kamar, pelaku kabur meninggalkan lokasi.
BACA JUGA: Menantu Kepruk Mertua Pakai Knalpot
"Saya mau ke ATM Bank, rencana mau ambil uang bersama anak saya, tapi saya langsung dirampas tas saya oleh orang yang menggunakan sepeda motor dan langsung kabur," ujar korban dengan berbahasa Inggris, kemarin Sore, di Mapolresta Medan.
Tak khayal, atas kejadian ini, korban memberitahukan pihak hotel tempatnya menginap dan selanjutnya mengarahkan ke Mapolsek Medan Kota. Oleh polisi, korban kemudian dibawa menaiki mobil Tim Pemburu Preman ke Mapolresta Medan guna membuat laporan resmi.
BACA JUGA: Rampok Bersenpi Bawa Kabur Uang Koperasi
Dari pantauan wartawan di depan SPKT, ada yang unik dalam kejadian ini, sesampainya di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Terpadu Mapolresta Medan, turis asal Inggris ini malah mengetik laporannya sendiri, pasalnya tidak satupun polisi yang mengerti Bahasa Inggris, begitu juga sebaliknya, sehingga korban menjelaskan kejadian didalam tulisan, kemudian diketiknya di komputer milik petugas.
Korban asik mengetik di depan komputer yang seharusnya diduduki oleh polisi untuk menuliskan kejadian yang dialaminya. Korban baru keluar sekitar 90 menit kemudian ditemani seorang petugas.
Dikatakan korban, dirinya tiba bersama anaknya di Medan pada, Jumat (26/7) lalu dan berencana pergi ke lokasi wisata di Langkat, Bukit Lawang. Sayang, atas kejadian penjambretan korban masih ragu untuk pergi ke tempat wisata yang dikenal habitat Orang Hutan. "Saya rencana bersama anak saya mau berlibur, ke Bukit Lawang ingin melihat orang hutan, kota Medan cukup rawan kriminalitas ya,"kata korban dalam bahasa inggris.(gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Muda Tewas Tergantung
Redaktur : Tim Redaksi