Ibu Kandung Menangis Lihat Kondisi Anaknya yang Disiksa Ibu Angkat

Rabu, 03 Agustus 2016 – 02:42 WIB
Al, 9 tahun, korban penganiayaan oleh ibu angkatnya menunjukkan bekas penganiayaan kepada polisi di Mapolresta Barelang, Selasa (26/7/2016). Foto: eggi/batampos.co.id/jpg

jpnn.com - BATUAJI - Mega Hartati tak kuasa menahan tangis saat berjumpa dengan Al, anak kandungnya yang menjadi korban penganiayaan oleh keluarga Sp dan Yp, orangtua angkat Al yang berdiam di Perumahan Griya Pratama, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.

Ibu dan anak itu berjumpa di Mapolsek Batuaji saat pihak kepolisian akan memeriksa Al dan Mega terkait laporan kasus penganiayaan itu, Senin (2/8) pagi.

BACA JUGA: Polisi Bentuk Tim Khusus Buru Pembunuh Mahasiswi Berjilbab Itu

Ditemani Firman penasehat hukumnya, Mega sempat tersedu-sedu saat melihat Al. Dia memeluk erat sang anak sembari menanyakan kondisi kesehatan anaknya. "Sehat kamu nak?" tanyanya kepada Al.

Saat bertemu di halaman depan Mapolsek Batuaji, Mega sempat mengajak Al untuk naik ke dalam mobil yang ditumpanginya untuk berbincang sebelum keduanya diperiksa di unit IV Reskrim Polsek Batuaji.

BACA JUGA: OMG, Tahanan Narkoba Tewas, Polisi Belum Tahu Penyebabnya

Di sela-sela pemeriksaan polisi, kepada wartawan Mega membantah bahwa dia dan Herman ayah tiri Al menjual Al kepada keluarga Sp dan Yt. "Saya tak pernah jual anak saya ini," ujarnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (3/8).

Dia menyebutkan, bahwa keberadaan Al di keluarga Sp dan Yt sejak dua tahun silam itu, sebatas titipan saja sebab kondisi ekonomi keluarganya saat itu sedang susah. "Mereka mampu dan katanya mau menyekolahkan Al makanya kami kasih titip sementara saja," ujarnya.

BACA JUGA: Sebelum Ditemukan Tewas, Mahasiswi Berjilbab Itu Sempat Cek Kehamilan

Hal senada diakui oleh Firman, yang menegaskan bahwa keberadaan Al di keluarga Sp dan Yt bukan karena dijual melainkan dititipkan karena kondisi ekonomi keluarga Mega tidak memungkinkan saat itu. "Dengan kejadian ini, dia (Mega) ingin anaknya (Al) kembali bersamanya," ujar Firman.

Untuk itu kedepannya sebagai penasehat hukum, kata Firman dia akan mengupayakan agar Al kembali berkumpul bersama kliennya. "Selain mengamati proses hukum kasus ini, kami juga akan mengupayakan agar Al kembali bersama ibunya," ujar Firman.

Selama berada di tangan orangtua angkat sambung Firman, Mega memang tak putus komunikasi. Hanya saja komunikasi via telepon dengan orangtua angkat Al itu, kliennya tak bisa mengetahui langsung kondisi Al. 

"Makanya klien kami tak tahu kalau anaknya dianiaya seperti dalam laporan ini. Klien kami baru tahu setelah orangtua angkatnya memberitahukan kejadian ini," ujar Firman.

Terkait kondisi Al sendiri dikatakan Mega secara kasat mata memang tidak banyak perubahan. "Dia memang agak kurus sejak kecil, tak banyak berubah selain bertambah besar dan tinggi saja," ujarnya.

Untuk kondisi fisik dan mental sang anak, Mega juga mengaku belum mengetahui secara detail sebab dia baru bertemu sang anak. "Baru hari Sabtu (31/7) kemarin saya tiba di Batam (dari Lampung) dan bertemu dia baru hari ini," ujarnya. 

Kanit Reskrim Polsek Batuaji AKP M Said membenarkan pemeriksaan terhadap Mega dan Al itu. "Mereka datang sebagai saksi untuk memberikan keterangan," ujar Said.(eja/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melawan Begal, Tangan dan Pundak Ditebas pakai Celurit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler