JAKARTA - Partai Demokrat dan Golkar yang akhir-akhir ini berada dalam atmosfer konflik kemarin (25/11) pamer damaiKetum Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketum Golkar Aburizal Bakrie mengadakan pertemuan dan memperlihatkan kepada publik bahwa mereka sangat akrab
BACA JUGA: Soekarwo Siap Pimpin Alumni GMNI
Pertemuan Anas dan Ical, sapaan akrab Aburizal, itu dilangsungkan di salah satu kafe di Hotel Mulia, Jakarta, kemarinBACA JUGA: Uang Beredar di Pilkada 2010 Capai Rp14 T
Jafar HafsahSementara itu, Ical didampingi Sekretaris Jenderal Idrus Marham bersama Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto
BACA JUGA: Syarat Pendirian Parpol Diperketat
"Pertemuan ini biasa, ngobrol dan guyon-guyon (bercanda, Red)," kata Ical setelah pertemuan tertutup dengan Anas kemarinDia menyatakan, jika ada kecurigaan bahwa pertemuan tersebut terkait dengan isu perpecahan dua partai, sebaiknya pendapat itu dibuang jauhPertemuan tersebut justru menegaskan adanya hubungan mesra antara Golkar dan Demokrat"Demokrat dengan Golkar tidak boleh berpisahKami terus bersama-sama mendukung pemerintah," ujar mantan Menko Kesra itu.
Sebagaimana umumnya politikus, Ical juga membantah pertemuan itu membahas hal krusialTermasuk bagi-bagi kue kekuasaanMisalnya, isu reshuffle kabinet yang saat ini sangat kencang
Menurut dia, isu reshuffle saat ini tidak perlu dipersoalkanPresiden SBY sebagai satu-satunya pihak yang berwenang me-reshuffle justru tidak mengembuskan isu tersebut"Urusan presiden masak kita kuasai," jawabnya.
Setali tiga uang, Anas menyatakan bahwa pertemuannya dengan Ical hanyalah pertemuan rutinKebetulan, kali ini giliran Ical mengundang dirinya untuk bertemu"Prinsipnya ingin mengatakan bahwa Partai Golkar adalah koalisi Partai Demokrat seperti koalisi partai yang lainHanya ituYang lain guyon-guyon saja di dalam," ujarnya menirukan Ical.
Padahal, sehari sebelumnya, Ruhut Sitompul membuat pernyataan tentang reshuffle yang membuat orang Golkar tersengatDia mengungkapkan, reshuffle sangat mungkin memasukkan kader PDIPBila itu terjadi, yang tergeser adalah menteri asal GolkarRuhut menilai sikap politik Golkar sering melakukan blunder sehingga mengganggu pemerintah.
Kader Golkar yang termasuk tersengat adalah Priyo Budi Santoso, salah seorang ketuaDia tidak takut menteri Golkar digantiHanya, risiko politik ditanggung masing-masingAnas meminta pernyataan Ruhut tersebut tidak dibesar-besarkanKenyataannya, ujar dia, pimpinan dua partai saat ini masih kompak"Jadi, bukan karena Ruhut ketemuIni jadwal Ical buat traktir kami," katanya berseloroh.
Idrus Marham secara spesifik menyatakan bahwa pertemuan Ical dengan Anas dilakukan untuk mengefektifkan koalisiSalah satu hal yang dibahas adalah me-review posisi dan efektivitas setgab"Tadi membahas bagaimana setgab sebagai lembaga politik harus makin kreatif, tak hanya menyukseskan pemerintah," jelasnya.
Maksud kreatif itu, kata Idrus, setgab juga bisa berperan menyampaikan aspirasi publikKe depan, aspirasi publik juga harus menjadi pembahasan khusus setgabTerutama untuk pembangunan infrastruktur dan kebutuhan daerah"Pertemuan kami semakin rutinIni membuktikan tidak ada masalah antara dua partai," tegasnya(bay/c5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Anggap Ruhut Masih Dangkal soal Politik
Redaktur : Tim Redaksi