JAKARTA – Menjelang digelarnya Musyawaran Nasional (Munas) Golkar di Pekanbaru, Riau Oktober mendatang, suhu politik di internal Golkat makin hangatBerbagai siasat diterapkan untuk menggalang dukungan
BACA JUGA: Sebelas DPD I Golkar Dukung Surya Paloh
Salah satu yang aktif bermanuver adalah Aburizal BakrieKandidat ketua umum Golkar yang lebih akrab disapa dengan nama Ical itu telah menggandeng mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung untuk memuluskan langkah menjadi penggantu Jusuf Kalla
BACA JUGA: Gaji Anggota F-PKS Dipotong 50%
Namun siasat Aburizal itu diprediksi akan sia-siaMenurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli, dari hasil sebuah survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) baru-baru ini terungkap bahwa dukungan dari DPD-DPD Golkar kepada Ical hanya 53 persen
BACA JUGA: Syarat Calon Ketua Umum Perlu Diperberat
Padahal, kata Lili, selama ini kubu Ical selalu mengklaim telah mengantongi 70 persen dukungan DPD"Survei membuktikan ia kurang mengakar," ujar Lili di Jakarta, Rabu (2/9).Karena itu lah, kata Lili, Ical sengaja menggandeng Akbar TanjungMenurut Lili, mantan Ketua DPR RI itu sengaja dijadikan vote getter untuk Ical"Posisi Pak Ical sebenarnya belum terlalu amanKekuatan Ical ada di Akbar TanjungKarena itu Akbar Tanjung ditonjolkan sebagai vote getter,” ulasnya.
Lebih lanjut dikatakan, hasil survey itu bisa saja berbalikPosisi dukungan untuk Surya Paloh berdasarkan survei memang masih 30 persenNamun menurut Lili, jika Surya Paloh terus aktif menggaet dukungan, termasuk menggandeng Tommy Soeharto, bukan tidak mungkin bos Media Grup itu bakal mengantongi mayoritas dukungan dari DPD I dan DPD II Golkar
Sayangnya, kata Lili, Surya Paloh terlihat kurang aktif menggaet dukunganLili yang juga menjadi pengajar ilmu politik di Universitas Indonesia itu menambahkan, peta politik di internal Golkar selama sebulan ini akan sangat dinamisMasing-masing kubu juga sudah mulai menyerang, termasuk memanfaatkan kelemahan lawan
Lili justru melihat adanya dukungan terhadap Ical lebih dikarenakan persoalan pragmatisme dan bukan karena loyalitas"Faktor pragmatisme ini lebih berpengaruh ketimbang loyalitas," tukasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Tak Kompak Soal Cagub BI
Redaktur : Tim Redaksi