JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya tetap menganggap angka Parliamentary Threshold (PT) yang ideal adalah lima persenHal ini ditegaskan Aburizal di Jakarta, Senin (11/7), menanggapi polemik angka PT dalam pembahasan revisi UU Pemilu
BACA JUGA: Demokrat Ribut, Ical Mengaku Sedih
"Soal RUU Pemilu, Partai Golkar tetap pada pendapat sekarang ini," tegasnyaPolitisi yang akrab disapa dengan nama Ical itu mengatakan, sejak reformasi tahun 1998 sampai saat ini, sudah selayaknya bukan lagi masanya Indonesia masih berada di masa transisi demokrasi
BACA JUGA: Panja Yakin Bisa Ungkap Jaringan Nurpati
"Tapi, sekarang konsolidasi demokrasi itu sendiriMaka dari itu, lanjut dia, pengaturan pekerjaan antara DPR dan Presiden itu membutuhkan fraksi-fraksi di DPR
BACA JUGA: Kasus Surat Palsu Tak Ganggu Keabsahan Hasil Pemilu
Ical berharap ada empat atau lima fraksi saja di DPR"Dengan demikian, kita harapkan PT lima persen adalah angka yang tepatKita membayangkan, bila partai yang tidak lolos bisa bergabung dengan partai lainnyaMaka lima persen adalah tepat," jelasnya.Diakuinya, dengan PT lima persen memang akan banyak suara rakyat yang tidak terwakiliJika demikian, bagaimana menyikapinya? Ical justru mengatakan, pada pemilu berikutnya bakal terjadi konsolidasi"Barangkali nanti bergabung dengan partai yang ada pada waktu yang akan datang," ungkapnya.
Sementara tentang rencana penambahan jumlah daerah pemilihan, Ical juga menegaskan bahwa Golkar setuju dengan hal itu"Jumlah dapil diperbesar buat Partai Golkar tidak masalahSekarang sudah pas untuk ditambahKalau dikurangi, kasihan orang-orang itu nanti," tegasnya.
Justru yang jadi persoalan di internal Golkar, kata Ical, adalah penentuan caleg maupun calon kepala daerah"Kalau mau sempurna, orang (di internal) partai bersaing dengan orang lain (eksternal) partai," urainya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyaluran PNPM Dinilai Tidak Adil
Redaktur : Tim Redaksi