Ical Ogah Dikaitkan Bursa Ketum PSSI

Rabu, 23 Februari 2011 – 07:17 WIB
Spanduk yang terpajang saat laga Timnas Indonesia melawan Malaysia beberapa waktu lalu. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

GRESIK - Sosok Nurdin Halid maupun Nirwan Bakrie tengah jadi sorotan gara-gara upaya melanggengkan kekuasannya di PSSIApalagi, keduanya adalah kader partai Golkar

BACA JUGA: Pemerintah Ingin Sentralisasikan Pemekaran Daerah

Tak pelak, muncul tudingan jika Golkar berada di balik skenario itu.

Namun, partai beringin itu tidak mau disangkut pautkan dengan tudingan miring itu." Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie memilih cuci tangan
Pihaknya mengaku tidak ikut campur dalam urusan bursa ketum jelang Kongres PSSI

BACA JUGA: Hari ini IPB Umumkan Merek Susu Berbakteri



"Saya tegaskan, Golkar tak ada sangkut paut dengan PSSI
Golkar itu ada di politik, PSSI itu olahraga," kata Aburizal saat ditemui di sela-sela kunjungan ke kantor DPD Golkar Gresik kemarin.

Dia mengakui jika Nurdin Halid adalah kader partai yang dipimpinnya

BACA JUGA: Penindakan Jaksa Nakal Naik 600 Persen

Namun, dia menegaskan jika Golkar maupun dirinya tidak ikut campur tangan."Pencalonan keduanya tak ada hubungannya dengan Golkar," katanya

Termasuk saat ditanya soal Nirwan,yang notabene adalah adiknya, Aburizal malah mengaku tak tahu menahu"Tanyakan saja pada yang bersangkutanKeduanya hanya sebagai kader," katanya sambil berlaluDemikian juga saat ditanya soal sikap keras pemerintah terhadap PSSI belakangan ini, Aburizal enggan berkomentar.

Indikasi politis terasa sangat kental terasa menjelang Kongres PSSIKengototan rezim PSSI lama, Nurdin Halid cs, hingga sampai memutarbalikkan statuta FIFA untuk kepentingannya sendiri diyakini buah dari kengototannya itu.

Menurut sebuah sumber di partai politik, PSSI menjadi salah satu arena pertarungan politik yang cukup keras"Bisa menjadi test case atau pemanasan dalam pertarungan di pileg dan pilpres mendatang," ucap pengurus tingkat wilayah (provinsi) sebuah parpol tersebut.

Menurutnya, karena kepopulerannya dan selalu melibatkan massa dalam jumlah banyak, sepak bola cukup strategis dalam peta politikBila sepak bola sebuah negeri cemerlang, maka dapat segera seseorang bisa menjadi pahlawan nasional"Makanya, ini bukan hanya sekedar memperebutkan jabatan ketua umum PSSI, tapi ini adalah arena pertarungan politik yang keras," ucapnya.

Hal ini diakui oleh La Nyalla MattalitiSalah satu penggagas pengambilalihan kantor PSSI dan pendirian PSSI tandingan, mengaku aroma politis sangat kental"Ini justru yang sangat merusak sepak bolaSaya memang belum bisa membuktikan secara langsung, tapi ya seperti itu," ucapnya ketika dikonfirmasi kemarinDia mencontohkan mengenai saat timnas Indonesia di AFF Cup kemarin"Sampai ada pimpinan parpol yang merasa perlu datang dan memberi bonus segalaTapi saya tidak tahu sih, wong saya tak punya parpol," imbuhnya.

Yang membuat La Nyalla jengkel, imbas politik tersebut sampai berpengaruh ke JatimYakni, hingga penggagalan Musprovlub PSSI Jatim"Saya selaku pengurus KONI tentu jengkelIni kan sudah tidak benar," tandasnyaUntuk itulah, dia mengatakan semua yang merasa ingin menyelamatkan sepak bola nasional, harus mengambil tindakan.     

Tak pelak, yang menjadi sorotan soal politisir sepak bola adalah GolkarKarena Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie adalah kader GolkarHanya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie membantah partainya mempolitisir PSSI"Keduanya memang kader saya, tapi Partai Golkar tidak ada hubungannya dengan PSSI," ucap pria yang akrab disapa Ical tersebut di sela-sela silaturahmi pengurus dan kader Partai Golkar Kabupaten Gresik, kemarin

Ical juga mengatakan bahwa sungguh tak adil bila ruwetnya PSSI hanya dikaitkan dengan Golkar"Perlu diketahui, bahwa ada kader politik lain di dalam tubuh PSSIJadi, sekali lagi, saya tegaskan, Partai Golkar tidak ada kaitannya dan tak ikut campur dalam PSSI," katanya(ano/ris)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepi di Facebook Bukti Isu Hanya Elitis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler