JAKARTA - Pengamat media sosial dan budaya, Eko Prastowo, menilai isu kebohongan pemerintah yang dilontarkan beberapa waktu lalu oleh tokoh lintas agama hanya sebatas isu elit yang tidak direspon masyarakatSalah satu indikasi isu tersebut tidak menarik untuk diperbincangkan, bisa terlihat dari rendahnya respon fan page ataupun group yang ditawarkan di Facebook.
"Ternyata isu kebohongan pemerintah di Facebook hanya mencatat rata-rata kurang dari 1.000 penguna Facebook yang menjadi anggota group atau yang menyukai fan page, padahal pengguna facebook di Indonesia mencapai angka 30 juta orang," ungkap Eko Prastowo kepada wartawan, di Jakarta, Selasa, (22/2)
Saat ini, lanjutnya, media jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter layak untuk jadi satu ukuran apakah isu tersebut menarik jadi bahan perbincangan masyarakat atau tidak
BACA JUGA: Seleksi Ulang CPNS di Daerah yang Terbukti Curang
Adanya umpan balik dari status di facebook ataupun Twitter bisa menjadi tolok ukur reaksi masyarakat"Karena jumlah pengguna dari media sosial media itu dapat merepresentasikan kecenderungan sebagian besar masyarakat, maka sosial media tidak bisa dipungkiri telah menjadi media untuk menyuarakan pendapat bahkan sikap dari para penggunanya," tukas Eko
BACA JUGA: KPK Kirim Tim ke Siantar
BACA JUGA: Tak Lampirkan Nilai Tes CPNS, NIP tak Terbit
(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipo Mengancam, Tifatul Meredam
Redaktur : Tim Redaksi