JAKARTA-Pemerintah Malaysia memberikan amnesti kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang ada di MalaysiaPengampunan itu diberikan dalam rangkaian amnesti umum kepada tenaga kerja di Malaysia yang separuhnya adalah TKI.
Pemberian amnesti itu disampaikan pada pertemuan antara Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri Muhyiddin Bin Mohd Yassin dengan Ketua Umum Partai Gol¬kar Aburizal dalam rangkaian kunjungan Partai Golkar di Kuala Lumpur, 23 Juni 2011
BACA JUGA: MA Panggil Masyhuri Hasan
Hadir pada acara itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Theo Sambuaga dan Wakil Sekjen Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa.Ical –Sapaan akrab Aburizal Bankrie– mengatakan, amnesti diberikan dalam rangka menyelesaikan masalah tenaga kerja di Malaysia termasuk tenaga kerja Indonesia yang selama ini terus menjadi persoalan Indonesia dan Malaysia
BACA JUGA: DK Belum Niat Nazaruddin-kan Nurpati
Artinya kepada TKI yang selama ini tidak punya surat atau ijin resmi kerja di Malaysia tidak lagi dikejar atau ditangkap,” paparnya.Ical juga menyarankan, agar para TKI yang ti¬dak punya surat diminta untuk mendaftarkan diri di kantor-kantor pemerintah setempat. Pengurusan surat itu tentunya tanpa denda atau penalti kepada TKI ilegal
Lebih lanjut dia mengemukakan, partainya sangat menyambut baik kebijakan itu
BACA JUGA: Moratorium Hanya untuk PRT
Diharapkan keputusan itu menyelesaikan seuluruh persoalan TKI khususnya yang berada di Malaysia“Kami menyambut baik keputusan ituKami se¬nang akhirnya masalah TKI bisa terselesaikan,” ujarnya.Sementara, Yasin yang juga Wakil Ketua Partai UMNO menawarkan agar Institut Teknologi Bandung (ITB) bisa membuka cabang di MalaysiaCaranya dengan ITB melakukan investasi penuh di Malayisia atau pemerintah Malysia menyiapkan lahan termasuk sarana dan prasarana dan ITB tinggal menyiapkan manajemen pendidikannya“Ini sesuatu tawaran yang menarikK¬ita perlu sambut baik tawaran ini,” ujar Ical
Sementara dalam bidang energi, dia menegaskan bahwa Wakil PM Malaysia menawarkan kerjasama Indonesia dan Malaysia dalam membangun pusat pembangkit listrik di kawasan SumateraHasil dari pembangunan itu, diharapkan listriknya juga bisa dialirkan ke Malaysia, di samping digunakan sendiri oleh masyarakat Indonesia.
“Kita tahu di Sumatera ada hasil-hasil batu bara yang tidak bisa diekspor tetapi bisa digunakan untuk pembangunan pembangkit tenaga listrikMaka tawaran kerjasama itu sesuatu yang postif dan harus direspons dengan baik,” tutur Ical.(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri Siapkan Calon Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi