jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie angkat bicara terkait dugaan adanya aliran dana Rp 5 miliar dari proyek e-KTP masuk ke partainya.
Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto sebelumnya mengklaim bahwa uang itu digunakan untuk membiayai pelaksanaan rapimnas saat Golkar masih dipimpin Aburizal Bakrie.
BACA JUGA: Bang Ara Yakin Banget Mbak Puan dan Mas Pram Berintegritas
Menurut Aburizal, sebaiknya hal tersebut ditanyakan ke Setya Novanto, yang ketika itu menjabat bendahara umum Partai Golkar.
"Tanya pada Pak Novanto sebagai Bendum. Kalau saya baca kan bukan gitu bunyinya. Bunyinya kalau saya baca di koran itu disumbangkan, dia (Novanto) enggak tahu dari mana," ujar pria yang akrab disapa Ical itu di sela-sela Rapimnas Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/3).
BACA JUGA: Setnov Akui Ada Uang e-KTP untuk Rapimnas Golkar 2012
Menurut Ical, pada sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa siang, Novanto tak menyebut dana terkait proyek e-KTP.
"Kan dia (Novanto) mengoreksi. Jadi tidak benar bahwa dia mengatakan itu dari e-KTP," ucapnya.
BACA JUGA: PDIP Curigai Setnov Seret Puan dan Pramono demi JC
Saat ditanya apakah Ical bisa memastikan tak ada aliran dana dari e-KTP mengalir ke Golkar? Ical berani menjamin sejuta persen.
"Itu saya bisa pastikan sejuta persen," kata Ical.
Sebelumnya, Novanto menyebut uang Rp 5 miliar diduga berasal dari proyek e-KTP digunakan untuk membiayai Rapimnas Partai Golkar.
Saat itu keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi menjadi salah seorang panitia penyelenggara Rapimnas. Uang digunakan Irvanto untuk menutupi kekurangan biaya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono Buka-Bukaan soal Pertemuan dengan Novanto, Ternyata
Redaktur & Reporter : Ken Girsang