jpnn.com - JAKARTA - Desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera membentuk komite etik datang dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Presidium ICMI Nanat Fatah Natsir mendesak agar komisi antirasuah itu segera menyelesaikan kasus yang melibatkan Ketua KPK Abraham Samad yang dilaporkan telah bermanuver politik jelang Pilpres 2014.
“Untuk memastikan bahwa KPK benar-benar bersih, maka kasus-kasus yang membelit para pimpinannya segera diselesaikan. Seperti halnya kasus Abraham Samad, KPK harus cepat membuat komite etik,” ujarnya kepada media, Minggu (15/2).
BACA JUGA: Para Petinggi Polri Dicurigai Sedang Bermanuver
Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah melaporkan Samad ke Pengawas Internal KPK. Hasto juga telah menyerahkan bukti-bukti manuver politik Samad jelang Pilpres 2014.
Plt Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Abraham berambisi untuk menjadi cawapres pendamping Joko Widodo. Bahkan orang nomor satu di KPK itu mengikuti pertemuan dengan para petinggi PDIP. Nah, karenanya komite etik harus segera dibentuk untuk mengetahui apakah Abraham benar-benar melanggar kode etik dan ada unsur pidananya atau tidak. “Tidak ada orang yang kebal hukum,” tegasnya.
BACA JUGA: Lewat Petisi, 34. 526 Orang Tolak Komjen BG jadi Kapolri
Yang jelas, lanjut dia, jangan sampai hukum dan politik dicampur aduk.
Mantan Rektor UIN itu berharap agar semua pimpinan KPK menjadi teladan, jangan sampai melakukan praktik-praktik yang merugikan lembaga anti rasuah tersebut. “Kejujuran dan integritas itu sangat penting. Apalagi KPK selalu mengusung moto ‘Berani Jujur itu Hebat’,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ini Curhatan Sindikat Bali Nine Sebelum Dieksekusi
Nanat juga berharap, untuk kedepannya, KPK lebih berorientasi pada kasus-kasus besar saja. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Rayuan Tony Abbot Agar Bali Nine Tak Dieksekusi
Redaktur : Tim Redaksi