jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Divisi Hukum dan Moratorium Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho mengapresiasi vonis seumur hidup terhadap Akil Mochtar yang menjadi terdakwa perkara suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi (MK) dan pencucian uang. Emerson menyebut vonis atas Akil itu sebagai sesuatu yang bersejarah.
"Vonis seumur hidup untuk Akil Mochtar adalah vonis bersejarah buat Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dan juga KPK," kata Emerson saat dihubungi wartawan, Selasa (1/7).
BACA JUGA: Sebelum SBY Lengser, 12 RPP ASN Dijamin Tuntas
Menurut Emerson, selama 10 tahun terakhir bahkan sejak Pengadilan Tipikor berdiri belum ada vonis yang dijatuhkan seberat itu. Vonis Akil, lanjut Emerson, juga menunjukkan masih ada harapan dalam pemberantasan korupsi.
Emerson mengatakan, vonis terhadap Akil sudah tepat dan sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum serta rasa keadilan masyarakat. Oleh karena itu, ICW sangat mendukung vonis tersebut.
BACA JUGA: Anggap Pilpres Jadi Pertarungan Rakyat Vs Pemburu Kekuasaan
Emerson menambahkan, vonis itu tidak hanya memberikan efek jera terhadap Akil, namun juga menjadi pesan kepada semua penegak hukum lain dan hakim MK agar tidak menerima suap atau melakukan korupsi. Sebab, korupsi merupakan tindak kejahatan luar biasa sehingga pelakunya pun harus dihukum luar biasa juga.
"Semoga ke depan vonis ini bukan yang terakhir kali. Untuk kejahatan korupsi yang luar biasa, hukumannya juga harus luar biasa," tandas Emerson. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Dukung Prabowo-Hatta, Praha Rangkul Pemuda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarat Pelamar CPNS Dipermudah, Hemat Dana Rp 150 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi