jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih serius mengusut kasus yang menjerat pejabat kejaksaan.
Diketahui kini, KPK sedang mengembangkan kasus dugaan suap penanganan korupsi bantuan sosial (bansos) di Sumatera Utara.
BACA JUGA: Ini Lima Alasan Hakim Beri Vonis 20 Tahun Bui untuk Jessica
Lembaga antirasuah itu mencari bukti tambahan terkait dengan dugaan aliran suap kepada pejabat kejaksaan, Maruli Hutagalung, pria yang kini menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur.
"KPK harus membuktikan tindakan suap itu,’’ tegas Febri di kantor ICW, Kamis (27/10) kemarin.
BACA JUGA: KPK Bidik Maruli Hutagalung dalam Kasus Dugaan Suap
Febri meminta komisi antirasuah itu tidak berhenti melakukan penyelidikan karena berhadapan dengan sesama penegak hukum.
Menurut dia, hukum harus ditegakkan terhadap siapa saja. Tidak ada tebang pilih.
BACA JUGA: Arsul Sani: Dia Tak Punya Mental Memperkaya Diri Sendiri
Jika sudah menemukan dua alat bukti yang cukup, lembaga yang dipimpin Agus Rahardjo itu bisa menetapkan Maruli sebagai tersangka.
Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua ikut angkat bicara soal kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan pejabat di kejaksaan yang kini ditangani KPK.
Dia meminta pengawas internal (PI) ikut mendorong penyidik agar lebih profesional.
Hal itu perlu dilakukan untuk menjawab keraguan publik selama ini.
"KPK tidak boleh tebang pilih,’’ katanya.
(lum/gun/c5/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan: Saya Sedang Diincar
Redaktur : Tim Redaksi