ICW Ragukan Klarifikasi Internal PD

Sabtu, 14 Mei 2011 – 19:29 WIB

JAKARTA-Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Junto, menyatakan kasus perpindahan anggota Fraksi Partai Demokrat, Nazaruddin, dari Komisi III DPR ke Komisi VII DPR dinilai dapat menjadi preseden buruk khususnya bagi partai DemokratPasalnya, selain bisa mengganggu kinerja DPR, perpindahan ini bisa menjadi amunisi bagi partai lain untuk menyerang Demokrat.

"Demokrat harus segera selesaikan, kalau tidak ini akan jadi pintu masuk buat partai-partai lain yang tidak senang kepada Demokrat untuk mempolitisir kasus ini, bahwa Demokrat tidak serius menangangi korupsi," ujar Emerson usai diskusi bertajuk Ketika Proyek Sea Games Diproyekkan, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (14/5).

Namun menurutnya, di sisi lain perpindahan Nazaruddin akan mempermudah KPK untuk melakukan investigasi terhadap Partai Demokrat terkait adanya dugaan suap proyek wisma atlit Sea Games di Jakabaring, Palembang.

Menanggapi pernyataan awal Demokrat yang menyimpulkan bahwa kader-kadernya tidak terlibat, Emerson menyatakan, hal ini menjadi pertanyaan penting apakah metode investigasi yang dilakukan Partai Demokrat itu benar.

"Kita sendiri meragukan metode investigasi yang mereka lakukan, apakah investigasi melakukan klarifikasi atau yang lain mirip penegak hukum

BACA JUGA: SBY Didesak Berani Nonaktifkan Nazaruddin

Karena kalau hanya klarifikasi sampai kapan pun tidak ditemukan kalau kader-kadernya terlibat," ujarnya.

Karena itu Emerson meminta kepada media dan masyarakat untuk mengawal upaya penuntasan kasus ini
"Ada upaya melokalisir kasus ini ke Rosa, DGI dan Wafid

BACA JUGA: Rehabilitasi Diklaim Selamatkan Banyak Korban Narkoba

Ini harus dikawal betul oleh teman-teman media massa
Ini harus diwaspadai betul jangan sampai kasus ini tidak berujung kemana-mana," tandasnya

BACA JUGA: Menkumham: Hukuman Rehab Medis Itu Perintah UU

(kyd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinas dan Badan Daerah Terancam Dipangkas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler