ICW Ungkap Dana BOS Hangus Rp81 Miliar

Rabu, 14 Desember 2011 – 17:38 WIB

JAKARTA--Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan adanya dugaan pemborosan anggaran negara melalui pembelian buku yang menggunakan dana BOS tahun  2009-2011ICW menghitung, jumlah kerugian negara akibat pengadaan buku teks pelajaran yang tidak terpakai di jenjang SD senilai Rp 81 miliar.

Peneliti Bidang Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri mengungkapkan, pada pengadaan buku di 2011 setiap siswa di jenjang pendidikan dasar diwajibkan memiliki buku Pendidikan Jasmani, Olah Raga Dan Kesehatan (Penjaskes) untuk jenjang Sekolah Dasar dan SMP,  serta buku Seni Budaya dan Keterampilan untuk jenjang SMP.

"Di dalam petunjuk teknis penggunaan dana BOS, tercantum kewajiban pembelian kedua buku tersebut

BACA JUGA: BOS Telat, Daerah Akan Kena Sanksi

Hal itu merupakan pemborosan, karena ketiga buku itu bukanlah buku yang diprioritaskan bagi siswa," ungkap Febri Hendri, Peneliti Bidang Pelayanan Publik ICW, dalam konferensi persnya, di Jakarta, Rabu (14/12).

Buktinya, kata dia, terbukti dengan banyaknya buku yang akhirnya masih berada di dalam kardus karena tidak terpakai
Padahal, sekolah terpaksa membayar buku yang dipasok oleh sales buku atas restu dinas pendidikan, namun buku-buku tersebut tidak digunakan pihak sekolah.

"Setelah kami tanya ke pihak sekolah, buku yang dibutuhkan itu justru buku yang mata pelajarannya di Ujian Nasional (UN)-kan

BACA JUGA: BOS Daerah Terpencil Disalurkan 6 Bulan Sekali

Mubazir kan? Sekolah pun juga beralasan kalau buku-buku itu terlalu teoritis, sedangkan kedua pelajaran itu lebih ke pelajaran praktis," jelasnya.

Febri mengatakan, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah karena memang terbukti adanya pemborosan anggaran
Jika ini dibiarkan, maka dikhawatirkan adanya 'diskusi' antara pemerintah  dengan konsorsium buku

BACA JUGA: BOS Naik 40 Persen, Siswa Bebas Pungutan



"Buku itu jelas-jelas tidak berguna bagi sekolahSekolah pun meminta agar sebaiknya buku yang diwajibkan membeli adalah buku pelajaran yang diprioritaskan," imbuhnya(Cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 250 Sarjana UNP Mengabdi ke Daerah Terpencil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler