jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) melaporkan ada 69.117 laporan serangan phishing siber pada domain .ID per kuartal pertama 2023.
Serangan dikumpulkan pada dasboard IDADX dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
BACA JUGA: Gandeng Kemenko PMK, Pandi Institute Gelar Cybertalk, Wujudkan Indonesia Emas 2024
Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi dan Teknik PANDI, Muhammad Fauzi mengatakan laporan ini merupakan kelanjutan periode Q4 2022 yang sebelumnya telah disampaikan.
Dia menyebut laporan phushing kuartal pertama telah diunggah pada situs resmi IDADX yang bisa diakses oleh publik.
BACA JUGA: Pandi Sebut Jumlah Nama Domain .id Naik Signifikan, Kalahkan Vietnam
“Kami akan terus memberikan laporan rutin kepada publik pada tiap kuartal, sehingga masyarakat dapat memantau dan mengetahui bagaimana perkembangan phishing dan dampaknya bagi masyarakat,” tutur Fauzi.
Fauzi menambahkan pada Q1 2023 terdapat 26.675 laporan phishing.
BACA JUGA: Wujudkan Ketahanan Digital, PANDI Gelar ID-RES
Menurut dia, sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran, yaitu media sosial.
“Laporan ini terus mengalami kenaikan yang cukup besar dari Q4 2022, yaitu sebesar 220% laporan phishing yang didominasi oleh laporan phishing dari https://s.id,".
"Negara yang menghosting situs phishing domain .id sebagian besar berasal dari Indonesia, namun terdapat negara lain seperti United States, Austria, Singapura, dan lainnya,” katanya.
Fauzi menyampaikan saat ini ancaman phishing harus lebih diwaspadai karena banyak nama domain menggunakan protocol HTTPS.
“Pelaku phishing dapat mengelabui korban dengan menggunakan protocol HTTPS agar masyarakat percaya bahwa domain tersebut terpercaya dan aman untuk diakses,” terang Fauzi.
Dia menjelaskan peningkatan phishing juga terdapat pada domain biz.id.
“Domain biz.id juga mengalami peningkatan laporan phishing pada Q1 2023. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah pengguna domain biz.id pada tahun 2022,” tutur Fauzi.
Yudho Giri Sucahyo selaku Ketua PANDI menyampaikan IDADX adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.
Dia menjelaskan IDADX mengumpulkan data phishing dari beberapa sumber data, keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan Internet Security Service Provider seperti netcraft, spamcop, dan lain-lain.
"IDADX juga mengumpulkan data dari APWG (Anti-Phishing Working Group), dimana IDADX sudah menjadi anggota sejak tahun 2021," kata Yudho. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pandi Catat Ada 5.579 Laporan Phising di Indonesia, Paling Banyak Perusahaan Ini
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian