jpnn.com, TANGSEL - PT Infrastruktur Digital Edukasi (IDE) menyalurkan bantuan paket kuota internet setiap bulan dan layanan learning management system (LMS) selama 1 tahun di sekolah Madrasah Ibidaiyah (MI) Al-Huda Sakti, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (15/4).
Bantuan itu merupakan hasil penggalangan dana yang diinisiasi Benihbaik dan didanai oleh Bareska sebagai donatur.
BACA JUGA: IDE dan IGI Kembangkan Aplikasi Peningkatan Kesejahteraan Guru
General Manager IDE Desta Soe'oed mengatakan, kolaborasi ini diharapkan membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan atau pekerjaan yang lebih baik.
"Penyaluran bantuan untuk lembaga pendidikan itu guna mempersiapkan digitalisasi sekolah dengan strategi yang solutif melalui teknologi," ujar Desta dala kata sambutannya.
BACA JUGA: Khusus Pelajar: Ini 4 Cara Hemat Kuota Internet saat Menggunakan Google Classroom
Dia menambahkan, sebanyak 110 siswa akan mendapatkan bantuan berupa kuota internet dengan menggunakan provider 3.
Nantinya, kata dia, setiap siswa akan diberikan kuota internet sebesar 3 GB setiap bulan-nya secara gratis. Dia mengatakan program bantuan ini akan diberikan selama setahun.
BACA JUGA: Jumlah Penerima Subsidi Kuota Internet dari Kemendikbud Bertambah 3 Juta Orang
Agar bantuan berjalan dengan mudah, nantinya pihak IDE akan mendata semua siswa agar lebih mudah saat melakukan pengisiannya.
"Nanti kami akan masukkan kuota internet setiap bulannya ke nomor yang sudah kami daftarkan," kata dia.
Lebih jauh, Desta mengatakan, tujuannya dia menyasar ke sekolah karena mereka ingin melakukan ekosistem digital di sekolah.
Untuk sekolah yang akan mendapatkan bantua, Dia menyebut, melihat dari bentuk sekolah terlebih dahulu terutama bangunannya. Kemudian, dia juga melihat dari sumbangan pembinaan pendidikan(SPP).
"Kalau dari SPP tergolong mampu kami akan masukin ke list kami, tetapi bukan prioritas kami. Nah, kebetulan MI ini masuk dalam lis kami dan menjadi prioritas kami," kata dia.
Dengan adanya bantuan itu, Desta berharap beban orang tua para pelajar, dan guru saat mengajar bisa menjadi lebih ringan sehingga mendorong pendidikan di masa pandemi agar tetap bisa belajar secara online. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian