jpnn.com, JAKARTA - Ahli perencanaan kota Bernardus Djonoputro menganggap gagasan net zero lifestyle dengan konsep mixed use building yang dibawa Ridwan Kamil, sudah menjadi tren dunia.
"Sekarang yang menjadi tren dunia itu kota-kota yang makin compact dan semakin efisien," kata Bernardus kepada awak media, Senin (26/8).
BACA JUGA: Institut Teknologi PLN Mendukung Transisi Energi Menuju Net Zero Carbon
Dia mengatakan Jakarta harus memulai langkah mengadopsi konsep mixed use building karena provinsi berikon Monas sudah dianggap sebagai satu kota besar di Indonesia.
Selain itu, kata Bernardus, menyediakan hunian untuk masyarakat sudah seusai konsep mencapai net zero carbon.
BACA JUGA: Saran Pakar Tata Kota soal Sumur Resapan, Gubernur Anies Harus Baca
"Setiap kota harus punya pemukiman atau perumahan yang terjangkau oleh semua strata masyarakat,” lanjut dia.
Menurut dia, konsep mixed use building merupakan solusi yang tepat bagi kota sebesar Jakarta karena lahan terbatas dan mahal.
BACA JUGA: Lakpesdam PWNU DKI Keluarkan Gagasan Fikih Tata Kota
"Sebab, harga lahan makin tinggi dan keterbatasan lahan, maka cara untuk mendapatkan perumahan adalah dengan membangun hunian vertikal,” kata Bernardus.
Bernadus mencontohkan aset-aset milik Pemprov Jakarta seperti pasar yang memiliki ratusan pedagang bisa dibangun gedung berkonsep mixed use building.
"Itu, kan, potensi ya. Pasarnya tetap, bahkan pasarnya menjadi lebih rapi, tidak lagi becek dan fungsi ruangnya dinaikan ke atas, tergantung luas lahan, ditambah dengan mengkonsolidasi lahan di sekitarnya mungkin bisa tiga sampai empat tower,” kata dia.
Dengan begitu, ujar Bernardus, Pemprov Jakarta bisa menghadirkan hunian yang layak, murah, dan inklusif untuk masyarakat dari berbagai kelas sosial.
"Jadi, tidak eksklusif hanya untuk orang kaya saja. Kota yang baik adalah yang mempunyai ruang-ruang bagi kelas atas, kelas menengah, menengah bawah, dan bawah. Sehingga ruang kotanya hidup dan saling mengisi," katanya.
Bernardus menuturkan net zero lifestyle seperti disampaikan Ridwan Kamil, harus menjadi gaya hidup agar Jakarta mau mencapai net zero carbon.
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah sebagai pembuat kebijakan bisa menghadirkan tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat untuk memenuhi berbagai kebutuhan lainnya di satu lokasi.
”Masyarakat tidak lagi naik mobil pribadi, lebih banyak naik sepeda, kendaraan umum, dan jalan kaki, karena naik kendaraan pribadi sangat mahal dan tidak efisien sama sekali. Bahkan kalau busnya bus listrik, keretanya listrik, dan dilakukan agar motor-motornya pun menjadi listrik, kota itu mengarah ke net zero-nya lebih cepat,” kata Bernardus. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Aristo Setiawan