Identitas TKI Tewas di Malaysia Terungkap

KBRI Desak Pengusutan Lebih Serius

Minggu, 02 Maret 2014 – 07:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Identitas Agnes, tenaga kerja Indonesia (TKI) perempuan yang meninggal bersama dua anak majikannya akhirnya terungkap. Perempuan 35 tahun itu diketahui bernama Ernesta Ruto asal Desa Meli Baru, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Identitas perempuan yang meninggal dengan luka menganga di leher itu terungkap setelah pihak keluarga datang. Menurut keterangan Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur Dino Nurwahyuddin, kakak ipar Agnes, Yakobus Dua, datang ke KBRI untuk memastikan apakah benar jenazah Agnes adalah saudaranya.

BACA JUGA: 24.916 Jamaah Dapat Pengembalian Ongkos

“Pada Jumat, tanggal 28 Februari, yang bersangkutan datang ke KBRI dan mengaku sebagai kakak ipar Agnes. Dia menyampaikan kecurigaannya bahwa Agnes adalah adik iparnya yang bernama Ernesta Ruto asal Kabupaten Ngada, NTT,” ujar Dino melalui pesan singkat kemarin..

Sebelumnya, identitas Agnes sulit diketahui. Pihak KBRI tidak bisa memberi tahu pihak keluarga karena tidak ditemukan dokumen apa pun tentang Agnes di rumah majikannya. Pihak kepolisian dan KBRI pun sempat bergantung kepada handphone Agnes yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

BACA JUGA: Megawati Turun Tangan, Kisruh soal Risma Terselesaikan

Jenazah Agnes atau Ernesta ditemukan pada Selasa lalu (25/2) di rumah majikannya di Taman Sri Putra, Kuang, Sungai Beloh, Malaysia. Ernesta ditemukan meninggal bersama dua anak majikannya, Koay Jia Hong, 5, dan Melvin Selvan Joseph, 18 bulan. Ketiganya meninggal dengan kondisi mengenaskan. Ada luka gorok di leher mereka.

Hingga kini, pihak kepolisian Malaysia masih menyelidiki kasus itu. Meskipun, sebelumnya mereka menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan upaya bunuh diri. Dikatakan, Agnes bunuh diri setelah menggorok leher dua anak majikannya tersebut.

BACA JUGA: Anas Tunjukkan Bukti Baru ke KPK

Kendati demikian, pihak KBRI KL menemukan hal yang janggal. Kondisi bunuh diri yang sangat sadis justru menimbulkan pertanyaan. Selain itu, pihak majikan mengungkapkan bahwa Agnes sangat dekat dengan dua anak mereka.

Oleh sebab itu, pihak KBRI tetap meminta pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Tidak tertutup kemungkinan ada orang ketiga dalam kasus pembunuhan tersebut. ''Kalaupun itu pembunuhan, pasti ada motif yang sangat kuat karena sangat sadis. Kami minta pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan adanya orang ketiga,'' tutur Dino.

Ernesta alias Agnes diketahui bekerja di Malaysia sejak 2009. Dia bekerja sebagai pembantu rumah di sebuah keluarga di Kuala Lumpur dan selanjutnya pindah kerja. Di majikan yang sekarang dia sudah bekerja sekitar satu setengah tahun. (mia/c4/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapkan Diri Agar Moncer di Debat Konvensi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler