"Jadi, kalau ada Sekjen partai tertentu yang selalu mengait-ngaitkan bahwa ada reshuffle kabinet, kami mempertanyakan apakah itu yang dimaksud dengan koalisi," kata Idrus Marham yang juga Ketua Pansus Angket Century itu, di sela-sela acara Partai Golkar di Hotel Peninsula, Jakarta, Jumat (5/1).
Idrus malah menyarankan agar (pihak dimaksud) membaca kembali nota kesepakatan koalisi, serta mempelajarinya agar pemahamannya tidak dangkal
BACA JUGA: 100 Hari SBY Mengalah Demi Merauke
"Karena itu perlu dipelajariBACA JUGA: Soal Century, Hanura Tak Mau Kompromi
Apa lagi yang harus dikait-kaitkan? Koalisi ini bukan koalisi transaksional, tetapi dasarnya soal ideologi visi tentang Indonesia masa depan," katanya.Partai Golkar menurut Idurs, juga tidak akan mempersoalkan jika para menterinya yang ada di kabinet akan diganti
BACA JUGA: SIP Elly Lasut Diproses Kejagung Pekan Depan
"Sebagai anggota koalisi, kewenangannya (partai koalisi) hanya menyampaikan calon-calon dan diakomodasi menjadi menteriPersoalan penentu akhir, Presiden punya hak prerogatifJadi kami tidak ingin mencampuri," tukasnya.Menurut Idus, dengan menyelesaikan kasus Century, justru itu dalam rangka untuk melaksanakan nota kesepakatan politik (yang sudah dibuat), demi membangun bangsa dan memelihara pemerintahan yang bersih"Kasus Bank Century adalah sebuah tuntutan yang harus kita selesaikan, dengan niat untuk mempertahankan pemerintahan yang bersihPartai Golkar tidak rela membiarkan Bank Century ini menjadikan para elit-elit politik saling menuding," katanya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen Demokrat Mengaku Jengkel pada Pansus
Redaktur : Tim Redaksi