Idul Adha Jatuh Rabu Depan

Muhammadiyah Lebih Cepat Sehari

Selasa, 09 November 2010 – 14:19 WIB
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Dzulhijjah 1431 Hijriyah jatuh pada Senin (8/11)Dengan demikian, Idul Adha jatuh pada Rabu (17/11)

BACA JUGA: Jakarta-Jeddah 30 Jam, JCH Khusus Protes

Penetapan ini dilakukan berdasarkan perhitungan hisab dan rukyat hilal yang dilakukan Badan Rukyat dan Hisab (BHR) Kemenag di sejumlah titik.

Berdasarkan perhitungan data hisab yang dihimpun BHR dari berbagai sumber menyatakan ijtima" menjelang awal Dzulhijjah 1431 hijriyah jatuh pada Sabtu (6/11), bertepatan dengan 29 Dzulqa"dah sekitar pukul 11.52 WIB
Pada saat matahari terbenam pada tanggal tersebut ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia antara 0 derajat 19 menit sampai 1 derajat 21 menit

BACA JUGA: MA Beri Waktu Hakim Ardiansyah Sepekan

Kemudian, laporan pelaksanaan rukyat hilal pada hari yang sama dan dilakukan 34 orang tidak satupun menyatakan melihat hilal.

Namun, keputusan berbeda dilakukan Muhammadiyah
Mereka beralasan, hilal sudah terlihat sejak Sabtu lalu

BACA JUGA: Mantan Hakim Ditipu Hakim

Perhitungan yang dilakukan di Jogja, hilal sudah terlihat sekitar pukul 11.53 WIB pada Sabtu (6/11) dengan ketinggian 0 derajat 19 menit sampai 1 derajat 21 menitDengan demikian 1 Dzulhijjah jatuh pada Minggu (7/11) dan Idul Adha Selasa (16/11)Keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini juga sama dengan Idul Adha di Arab Saudi dan 17 negara lainnya.

"Dengan demikian kami menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah, tanpa mengurangi respect (hormat) kami bagi yang berbeda, jatuh Senin (8/11)Sehingga Idul Adha atau 10 Dzulhijjah, Rabu (17/11)," ujar Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar saat sidang Itsbat di Jakarta, kemarin (8/11).

Menurutnya, jika terjadi perbedaan penetapan 1 Dzulhijjah, Kemenag menghimbau jangan sampai ada perpecahanMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, perbedaan sebagai sesuatu yang indahItulah yang pemerintah harapkanJangan sampai perbedaan dijadikan sebagai alat untuk menghujat.

"Pada 2011 Kemenag akan memberikan perhatian khusus ke BHRPeluang terjadi pembenahan persoalan akan terjadi lagiTapi kami berharap dan optimistis bisa diselesaikanJangan sampai Idul Adha tahun depan berbeda lagi," katanya.

Sekretaris Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Ma"rifat Iman mengatakan, perbedaan Idul Adha antara Muhammadiyah dan pemerintah karena cara menghitung yang berbedaKriteria pertama, berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, ijtima" sebelum matahari terbenam jatuh pada 6/11Kriteria kedua, saat matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk.

"Hitungan kami 1 derajatSeberapun besarnya ukuran hilal sudah masukBerbeda dengan pemerintah yang harus minimal 2 derajatMaka kami putuskan besok (7/11) atau Minggu adalah 1 Dzulhijjah," ujarnyaMa"rifat berharap, pemerintah dan ormas Islam memiliki pengertian dan kearifan dalam perbedaan ini(cdl/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jemaah Banjarmasin Wafat di Pesawat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler