IHSG Dibayangi Koreksi

Jumat, 22 Juli 2011 – 01:22 WIB

JAKARTA - Langkah  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum menemui batu sandunganTercatat tiga hari beruntun indeks bergerak secara impresif

BACA JUGA: Semester I, AJP Raih Premi Rp 600 M

Hebatnya, penguatan indeks kemarin justru terjadi di tengah gemuruh sentimen negatif bursa regional dan global serta eksodus investor asing


"Saya tidak mengerti dengan tingkah polah investor saat ini

BACA JUGA: Hari Raya Dongkrak Penjualan Mobil Eropa

Sebab, mengacu teknikal sejatinya indeks sudah mengalami overbought
Tapi, faktanya pelaku pasar justru sibuk melakukan aksi beli," ulas Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (21/7).

Purwoko percaya indeks hari ini diperkirakan masih punya ruang gerak untuk menguat

BACA JUGA: Toyota Pulih, Innova Baru Keluar

Hanya saja, space kenaikan itu relatif terbatasItu terjadi menyusul kemungkinan indeks mulai bekonsolidasi dengan kisaran support 4.039 dan resistence 4.081"Saya masih optimistis dengan kinerja indeks hari ini akan tetap melajuBahkan, kans indeks menebus level 4100 sangat terbuka," imbuh Ukie Jaya Mahendra, analis pasar modal ketika dibuhungi terpisah

Ukie menyebut penyokong utama pendongkrak indeks itu datang dari sektor pertambanganDi mana diperkirakan sektor mining ini akan menjadi buruan investor setelah dalam perdagangan sebelumnya tenggelam"Indeks akan menjelajah level terendah pada kisaran 4000," tuturnya

Prediksi kontra diungkap Gema Merdeka GoeyardiAnalis UOB Kay Hian Sekuritas itu menyebut indeks akan diterpa gelombang koreksiAksi profit taking akan mengganjal laju indeksItu sudah terlihat dari keluarnya investor asing

"Indeks kemungkinan besar hari ini untuk sementara akan rehat sejenakDan, akan kembali melanjutkan penguatan pada pekan mendatang," Gema menandaskanNah, indeks akan kembali bergairah pada Senin mendatangSaat itu, peluang indeks melaju ke posisi 4100Sejumlah saham laik koleksi antara lain Bhakti Investama (BHIT) dan Summarecon (SMRA)

Menyudahi perdagangan Kamis (21/7), Indeks naik 17,441 poin (0,43 persen) ke level 4.068,073Sementara Indeks LQ45 menguat 3,990 poin (0,55 persen) ke level 718,035

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 180.295 kali pada volume 9,309 miliar lembar saham senilai Rp 5,652 triliunSebanyak 140 saham naik, 126 saham turun, dan 77 saham stagnanTransaksi investor asing masih serba tipis, tercatat sampai penutupan perdagangan melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sangat tipis Rp 6,563 miliar di seluruh pasar.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional: Indeks Komposit Shanghai jatuh 28,31 poin (1,01 persen) ke level 2.765,89Indeks Hang Seng turun tipis 16,40 poin (0,07 persen) ke level 21.987,29Indeks Nikkei 225 naik tipis 4,49 poin (0,04 persen) ke level 10.010,39Indeks Straits Times menguat 13,96 poin (0,45 persen) ke level 3.140,49.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.650 ke Rp 55.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 49.950, Multibreeder (MBAI) naik Rp 600 ke Rp 29.000, dan Resources Alam (KKGI) naik Rp 450 ke Rp 6.250

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 71.250, Indomobil (IMAS) turun Rp 350 ke Rp 10.550, Sari Roti (ROTI) turun Rp 225 ke Rp 3.400, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 200 ke Rp 2.800(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Menapak Rekor Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler