jpnn.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (12/1) diperkirakan menguat mengekor kenaikan indeks saham di bursa global.
IHSG dibuka menguat 14,43 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.662,4.
BACA JUGA: The Fed Agresif soal Suku Bunga, IHSG Ambrol
Di sisi lain kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,63 poin atau 0,39 persen ke posisi 943,95.
"IHSG pada hari ini diperkirakan akan mengalami penguatan yang akan berasal dari sektor energi, karena kenaikan yang terjadi pada harga komoditas terutama batu bara dan CPO," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Alwin Rusli dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Omicron Terdeteksi, IHSG Berubah Jadi Merah
Pemerintah kembali membuka keran ekspor batu bara.
Alwin menyebut kebijakan itu diperkirakan akan menurunkan harga batu bara dan akan berdampak pada kinerja saham energi.
BACA JUGA: IHSG Uji Support Kuat 5780, Saham Bluechips Jadi Incaran
"Khususnya tambang batu bara," ucapnya.
Alwin menyebut dari faktor eksternal, bursa AS mengalami penguatan.
Investor merasa karena tidak adanya kejutan yang berarti dari testimoni Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell.
Powell mengatakan dalam sidang kongres bahwa The Fed memastikan inflasi yang tinggi yang saat ini terjadi tidak akan bertengger terus menerus.
Pasalnya, Powell menilai inflasi diimbangi oleh tingginya penciptaan lapangan kerja serta kebijakan peningkatan suku bunga yang nantinya akan dilakukan.
IHSG hari ini diproyeksikan akan bergerak pada rentang 6.610 hingga 6.690.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 456,97 poin atau 1,62 persen ke 28.679,45, Indeks Hang Seng naik 398,71 poin atau 1,68 persen ke 24.137,77, dan Indeks Straits Times meningkat 4,37 atau 0,13 persen ke 3.250,74. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia