JAKARTA - Koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terus berlanjutPengamat pasar saham Ikhsan B
BACA JUGA: KPPU: Merger Flexi-Esia Berpotensi Monopoli
mengatakan minimnya sentimen positif membuat investor memilih wait and seePada pembukaan perdagangan, IHSG sempat menembus 3.400 tetapi gencarnya profit taking membuat indeks gagal bertahan di zona hijau
BACA JUGA: 26 Kapal Dioperasikan, 3 Kapal jadi Cadangan
Penurunan IHSG salah satunya akibat aksi jual saham perbankan akibat antisipasi keputusan Bank Sentral AS (The Fed) soal suku bungaSektor perbankan terkoreksi 1,42 persen, disusul sektor lain yaitu infrastruktur turun 0,35 persen, aneka industri drop 0,46 persen, dan comsumer good melemah 0,16 persen
BACA JUGA: Bapepam Minta Investor Waspada
Saham-saham unggulan yang menikmati penguatan signifikan menjelang dan setelah libur Lebaran menjadi korban aksi ambil untungDi antaranya, saham Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 44.500, Mayora (MYOR) melorot Rp 300 ke Rp 9.850, Bank Mandiri (BMRI) melemah Rp 250 ke Rp 6.350, dan BRI (BBRI) anjlok Rp 250 ke Rp 9.950
Perdagangan berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 160.563 kali pada volume 13,331 miliar lembar senilai Rp 6,440 triliunSebanyak 121 saham naik, 100 turun, dan 59 stagnan.
"IHSG berpeluang menembus level psikologis 3.400 besok (hari ini)Ini setelah secara teknikal IHSG berpeluang naik setelah aksi profit taking tipis yang terjadi dalam dua hari terakhir," jelasnyaTetapi, hal itu masih bergantung sentimen eksternal karena sepinya kabar positif dari dalam negeri.
Sedangkan rupiah berdasar kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada perdagangan kemarin menguat ke posisi Rp 8.968 per USD"Kekhawatiran turunnya yields investasi dalam bentuk dolar seiring kebijakan Bank Sentral AS yang akan mempertahankan quantitative easing membuat dolar AS melemah terbatas terhadap mata uang Asia termasuk rupiah," jelasnya(luq/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Incar Bank Mutiara
Redaktur : Tim Redaksi