jpnn.com - JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih betah parkir di zona merah.
Indeks terkoreksi 29,43 poin alias 0,57 persen menjadi ke posisi 5.162,47 dalam sesi perdagangan Rabu (21/12) kemarin.
BACA JUGA: Posisikan Petani Pahlawan Devisa, Asian Agri Bagi Rp 2,6 Miliar
Indeks saham LQ45 tergelincir 0,76 persen menjadi 858,49.
Mayoritas indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 210 saham melemah.
BACA JUGA: Menunggak Pajak, Dua WP Ditahan
Sedangkan 107 saham menguat dan 99 lainnya tidak bergerak.
Indeks sempat mengitari level tertinggi 5.194,72 dan terendah 5.142,39.
BACA JUGA: 204 Ribu WP Disurati, Disuruh Ikut Tax Amnesty
Transaksi perdagangan saham cukup ramai.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 269.084 kali dengan volume perdagangan saham 12,8 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun.
Transaksi harian saham cukup besar itu juga didorong dari transaksi saham PT Bank Jabar Banten (BJBR) cukup besar di pasar negosiasi.
Transaksi saham BJB tercatat mencapai Rp 1 triliun.
Harga saham BJB ditransaksikan pada harga Rp 3.500 per lembar saham di pasar negosiasi.
Total frekuensi perdagangan mencapai 17 kali dengan volume 2.914.696.
Investor manca melakukan aksi jual sekitar Rp 492,94 miliar.
Posisi dolar Amerika Serikat (USD) berada di kisaran Rp 13.421.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor keuangan naik 0,09 persen.
Sektor infrastruktur anjlok 1,25 persen, sektor perdagangan (1,08 persen) dan sektor perkebunan (1,05 persen).
Saham-saham menguat antara lain BOGA yang surplus 34,86 persen menjadi Rp 236 per saham.
Saham BRMS naik 10,17 persen ke posisi Rp 65 per lembar.
Sedangkan saham IDPR menanjak 8,7 persen menjadi Rp 1.250 per lembar. (far/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsorsium Wika Raih Kontrak Pembangunan Sumbagut-2 Peaker Power Plant 250 Mw
Redaktur : Tim Redaksi