IIGCE Momentum Penting Bagi Pengembangan Panas Bumi di Indonesia

Senin, 16 September 2024 – 15:01 WIB
Ilustrasi - Area operasi panas bumi Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto dok PGE.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API/INAGA) Julfi Hadi mengajak semua pihak menyukseskan pelaksanaan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), 18-20 September 2024.

Menurutnya, pelaksanaan IIGCE 2024 merupakan momentum penting bagi pengembangan energi panas bumi di Indonesia mengingat potensi yang sangat besar.

BACA JUGA: PGE Perkenalkan Paradigma Baru Pengembangan Energi Panas Bumi Indonesia di IISF 2024

IIGCE akan menyorot masa depan energi panas bumi, mengidentifikasi tantangan dan merumuskan peluang di masa mendatang.

"Energi panas bumi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, tetapi tantangan utamanya biaya awal yang tinggi untuk eksplorasi dan pengembangan serta regulasi yang ada," ujar Julfi dalam keterangannya, Senin (16/9).

BACA JUGA: The 10th IIGCE 2024 Penting Bawa Indonesia Pimpin Industri Panas Bumi

Menurut Julfi, Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia dengan potensi hingga 24 GW. Sayangnya, baru sedikit yang dapat dimanfaatkan, yakni 2,4 GW.

Dia lantas menjabarkan sejumlah tantangan yang perlu ditangani dengan baik. Antara lain risiko eksplorasi yang tinggi, regulasi, teknologi serta penolakan masyarakat akibat salah pengertian terkait pengembangan panas bumi.

BACA JUGA: Ecolab Soroti Teknologi Baru Untuk Industri Panas Bumi 

Di sinilah, kata Julfi, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri dan masyarakat. Dia menilai pendidikan dan sosialisasi yang lebih baik mengenai manfaat dan risiko pengembangan panas bumi dapat membantu mengurangi penolakan masyarakat.

Julfi lebih lanjut mengatakan pada pelaksanaan IIGCE 2024 yang memasuki tahun kesepuluhnya, akan bertemu para ahli, praktisi dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia.

Dia juga mengatakan nantinya akan dilaksanakan beberapa penandatangan penting, termasuk penandatanganan LoA, kontrak EPC dan peluncuran Commercial Operation Date (CoD) yang akan menambah kapasitas terpasang sebesar 922,6 MW.

Pandangan senada dikemukakan Ketua Panitia Boyke Bratakusuma. Dia berharap lewat IIGCE 2024 dapat dikembangkan berbagai inovasi dan kolaborasi yang mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia.

Menurutnya dalam IIGCE 2024 juga akan dibahas sejumlah isu menarik. Antara lain Enhanced Geothermal Systems (EGS) dan pemanfaatan panas bumi untuk aplikasi langsung, seperti pemanasan dan pendinginan.

"IIGCE 2024 akan menjadi titik temu strategis bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pandangan dan solusi dalam merumuskan tantangan pengembangan panas bumi di Indonesia. Sehingga, panas bumi nantinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai target net-zero pada 2060 atau lebih cepat," kata Boyke. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum API Sebut Panas Bumi Berpotensi Besar Sebagai Sumber Energi Terbarukan


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler