jpnn.com, BOGOR - Sekolah Sepak Bola U-8 Pelita Jaya dan SSB U-10 Indocement berhasil menjadi juara Indonesia Junior Soccer League (IJSL) 2018.
Pelita Jaya sukses meraih gelar usai menundukkan Alba FC lewat adu penalti pada laga final di Lapangan Jakarta Japanese Club, Plaza Niaga 1 Sentul City, Bogor, Selasa (20/11).
BACA JUGA: Said Aqil Tutup Pekan Olahraga Perempuan 2018 di GOR Otista
Sementara itu, Indocement mampu ke podium juara setelah menumbangkan SSB Sparta.
Di sisi lain, SSB U-18 One Way berhasil menduduki peringkat ketiga usai mengalahkan SSJ Kota Bogor.
BACA JUGA: Ribuan Peserta Ramaikan Sepeda Nusantara Etape Kota Batu
Posisi ketiga pada kategori U-10 direngkuh SSB Serpong Jaya yang berhasil menumbangkan SSB MC Arcici.
Pembina IJSL Bob Hippy berharap pembinaan usia muda menjadi program utama PSSI.
BACA JUGA: Permainan Kolongan Selingi Sepeda Nusantara Etape Kendal
"Pembinaan memang harus dimulai sejak usia seperti ini. Di negara lain malah sudah dimulai sejak usia lima tahun,” kata Bob.
Bob berharap pembinaan yang berkesinambungan bisa melahirkan bibit-bibit dengan kualitas bagus.
"Jujur saya melihatnya anak-anak ini masih sangat semangat untuk menjalani pertandingan. Saat ini mereka biar saja bergembira dulu bermain sepak bola dengan semangat yang luar biasa," imbuh Bob.
Bob menambahkan, pihaknya sudah memiliki rencana untuk menambahkan kategori umur pada 2019.
"Saat ini kategori yang lowong itu U-15. Sebab, U-14 udah ada turnamen Kompas dan U-16 sudah ada AFC. Kemungkinan besar tahun depan kami akan buat untuk kategori U-15," terang Bob.
Bob juga berharap kejuaraan itu mendapat perhatian lebih dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Di sini juga hadir perwakilan Kemenpora. Mudah-mudahan pemerintah bisa memayungi kejuaraan ini," terang Bob.
Ketua IJSL Hendra Harsono berhaap kompetisi yang sudah terlaksana hingga tujuh tahun itu bisa mendapat perhatian lebih dari Kemenpora.
"Ini event yang sudah tahun ketujuh dan animonya sangat bagus. Kami berharap Kemenpora bisa lebih menangani banyak pembinaan usia dini. Selama ini kami hanya mengharapkan swakarsa atau swasembada untuk menyelenggarakan kompetisi ini," tutur Hendra.
Di tempat yang sama, Asisten Deputi Pengelolan Olahraga Pendidikan Kemenpora Alman Hudri mengaku bakal membantu penyelenggaraan kompetisi IJSL.
"Semoga ke depan Kemenpora lebih punya kemampuan mendorong bahkan memberikan dana untuk memberikan dana untuk pembinaan usia dini. Insyaallah ke depan kami akan memetakan dan memprogramkan mana yang bisa kami bantu," terang Alman.
Alman menambahkan, Kemenpora sangat mendukung kompetisi IJSL. Dia meyakini pembinaan usia muda ini mampu melahirkan pemain-pemain berbakat.
"Potensinya juga sangat bagus. Sayang kalau usia dini ini tidak dibina. Karena itu, kami sangat mengapresiasi dan berharap ke depannya bisa lebih baik lagi," tutur Alman.
Sementara itu, Direktur Kompetisi IJSL Dede Supriadi menjelaskan, kompetisi ini diawali sejak 2011 dan diikuti 32 tim.
"Namun, setiap tahun pesertanya semakin bertambah. Hingga tahun in peserta U-12 ada 48 tim, U-10 ada 40 tim dan U-8 ada 16 tim. Dari jebolan pertama kompetisi IJSL ini sudah ada beberapa pemain yang memperkuat timnas U-16,” terang Dede. (jos/jpnn)
Berikut daftar juara IJSL 2018:
Kategori U-8
Juara 1 Pelita Jaya
Juara II Alba FC
Juara III One Way
Juara Iv SSJ Kota Bogor
Fair Play Kabomania
Kategori U-10
Juara I Indocement
Juara II Sparta
Juara III Serpong Jaya
Juara IV MC Arcici
Fair Play: serpong City
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Peserta Kirab Pemuda 2018, Ini Pesan Fahri Hamzah
Redaktur & Reporter : Ragil