jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Guru Olahraga (IGORA) tengah berupaya untuk mengembangkan diri lebih besar lagi hingga ke level nasional.
Saat ini sebanyak 18 perwakilan IGORA daerah berkumpul di Jakarta untuk bermusyawarah membentuk wadah Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) pada 15 hingga 16 Juni 2021.
BACA JUGA: Inilah Tampang Begal Sadis Penusuk Mbak Amelia dan Serli
Adapun tujuan dari pembentukan IGORNAS adalah untuk meningkatkan olahraga pendidikan, olahraga masyarakat, serta olahraga prestasi yang dikelola oleh guru-guru.
Hal tersebut diungkapkan Jaka Supriatna, selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Padalarang, Bandung, yang menjadi salah satu inisiator dibentuknya IGORNAS.
BACA JUGA: 30 Karung Beras di Gudang Ini Mencurigakan, Ketika Diperiksa, Isinya Mengejutkan
Menurutnya, guru olahraga merupakan garda terdepan untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional terhadap anak didik usia dini.
"Guru-guru olahraga harus turun tangan, karena kami dari awal memiliki dasar menangani bibit-bibit usia dini di daerah-daerah yang memiliki potensi sangat luar biasa, sehingga dipandang perlu kami memiliki wadah ini, disamping mereka semua dari akademisi olahraga," ucap Jaka.
BACA JUGA: Usai Beraksi di Alfamart, Arif Rahman Selalu Nginap di Hotel, Main Perempuan
Lebih lanjut Jaka mengatakan, IGORA dari 27 Kabupaten/Kota sangat solid dan mengklaim telah memberikan prestasi pada atlet usia dini.
Lantaran kerja sama yang begitu kuat, sehingga dengan inisiatif sendiri secara mandiri 18 perwakilan IGORA tingkat provinsi hadir di Jakarta untuk merumuskan adanya wadah IGORNAS.
"Saya sangat mengapresiasi keinginan untuk lebih maju dari rekan-rekan perwakilan IGORA yang hadir pada hari ini," pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan Dikdik Setia Munardi. Pria yang juga berprofesi sebagai kepala sekolah berbasis guru olahraga itu menganggap penting adanya wadah IGORNAS ini, dengan merujuk pada fenomena di Kabupaten/Kota hingga Kecamatan telah terdapat IGORA.
"Berdirinya organisasi IGORNAS ini ke depannya kami anggap penting. Penguatan sebuah organisasi itu tidak hanya di level bawah saja, sehingga kami berpikiran bagaimana ini IGORA berjalan hanya di level bawah saja, sedangkan di atasnya belum ada. Untuk itu dengan berberapa rekan dari IGORA, kami mencetuskan dibentuknya sebuah organisasi yang levelnya hingga ke atas yang kami namai IGORNAS yang dimulai dari zoom meeting hingga saat ini," ucap Dikdik yang ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana musyawarah pembentukan IGORNAS ini.
Meski demikian, dengan nantinya terbentuk IGORNAS, Dikdik menyampaikan jika wadah ini tidak akan bersinggungan dengan wadah Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI), meskipun alibi mengatakan bahwa sarjana olahraga belum tentu guru olahraga, tetapi guru olahraga rata-rata adalah sarjana.
"IGORA tidak merusak tatanan yang sudah ada sebelumnya, misalkan terhadap wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), ataupun KKG yang merupakan komunitas/kelompok kegiatan profesional bagi guru SD/MI yang masih berada dalam satu gugus/kecamatan. Namun IGORA membuat irisan jika itu ada kesamaan serta melengkapi segenap program yang mereka tidak miliki, begitupun juga nantinya terhadap ISORI," ucapnya.
"Jika pun ke depannya nanti ada irisan dengan wadah sebelumnya, yuk mari digarap sama-sama, karena inti dari IGORNAS nanti adalah memberdayakan personal guru olahraga, sekaligus memberdayakan anak didik, sehingga akhirnya bukan hanya profesional di pengajaran KBM saja, tetapi juga ada tantangan bagaimana potensi-potensi anak didik suatu saat bisa berprestasi di olahraga prestasi, itu sebenarnya tujuan kami," tambahnya.
Didik juga menegaskan jika IGORNAS nanti bukan tandingan ISORI. "Kami tekankan, dengan berdirinya IGORNAS, bukan tandingan dari ISORI, namun bermitra. Faktanya di Kabupaten/Kota hingga Kecamatan maupun Provinsi, sudah ada IGORA, meskipun belum di 34 Provinsi, namun di sebagian besar daerah sudah terbentuk, namun di nasionalnya tidak ada," pungkasnya.
Di sisi lain Prof. Dr. Firmansyah Dlis, M.Pd menyambut baik akan hadirnya organisasi IGORNAS ini. Profesor yang merupakan pemerhati olaharaga pendidikan itu menyebut jika para guru olahraga yang nantinya tergabung dalam wadah IGORNAS tersebut merupakan ujung tombak di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
"Saya rasa IGORNAS ini nantinya sebagai pioner, penggerak-penggerak ujung tombak di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, sehingga potensi-potensi yang ada pada guru olahraga dapat dikembangkan lebih di tempatnya masing-masing melalui wadah ini ke depannya," ucap Prof. Dr. Firmansyah Dlis, M.Pd.
BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas
"Saya berharap, IGORNAS ini menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa, membangun, menciptakan satu generasi yang akan datang, generasi yang mampu berprestasi," pungkasnya.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad