jpnn.com, JAKARTA - PT Epson Indonesia melepas ratusan anak penyu atau tukik di wilayah Pantai Tapak Padri Bengkulu.
Pelepasan 600 ekor tukik itu diawali dengan melepas tiga ekor penyu dewasa, jenis penyu hijau dan penyu sisik.
BACA JUGA: Bripka Ronald Kena Sabetan Parang, Kapolsek Selamat, Dor Dor Dor
Head Of Finance And Corporate Service PT Epson Indonesia M Husni Nurdin mengatakan, pelepasan anak penyu itu dalam rangka program Corporate Social Responsibility (CSR) terkait pelestarian lingkungan.
"Tahun ini cukup istimewa, karena ditengah cobaan pendemi covid-19, Epson tetap terus berupaya bekerja dan berusaha, untuk melakukan kegiatan CSR. Salah satunya dengan pelepasan tukik di Bengkulu," kata Husni dalam keterangan resmi, Kamis.
BACA JUGA: Epson Luncurkan Dua Printer Foto Terbaru
Dijelaskannya, selama lebih dari 18 tahun, PT Epson Indonesia telah menjalankan program CSR.
Jika selama ini CSR dipusatkan pada pengentasan kemiskinan, maka kali ini Epson memfokuskan pada pelestarian lingkungan.
BACA JUGA: Donald Trump Tamat di Twitter, Selamanya!
"Kami berusaha keras untuk mendukung kehidupan berkelanjutan," tambahnya.
Selama ini, dikatakan Husni, Epson dalam program CSR, selalu mengarah ke pengentasan kemiskinan. Seperti membantu panti asuhan, sekolah-sekolah, dan bantuan sosial lainnya.
Namun atas masukan dari awak media, akhirnya program pelestarian lingkungan juga dilakukan.
Dipilihnya pelepasan anak penyu, menurut Husni, dilandasi atas kondisi ekosistem penyu yang mulai mengkwatirkan.
"Indonesia merupakan negara spesies paling banyak penyu. Dari tujuh jenis penyu di dunia, ada 6 jenis penyu di Indonesia dan di Bengkulu sendiri ada empat jenis penyu. Ekosistem penyu ini tentu harus dijaga," tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan Lembaga Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu Raehmat Effendi mengatakan, upaya yang dilakukan PT Epson Indonesia ini sangat bagus sekali.
"Secara tidak langsung, kami sangat terbantu. Harapan kami Epson tidak berhenti sampai di sini, terus mendukung kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan konservasi," terang Raehmat. (rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha