Ikhtiar Menag Gus Yaqut Agar Warga Indonesia Bisa Pergi Haji dan Umrah Tahun Ini

Selasa, 19 Januari 2021 – 17:47 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut. Foto: Dok. GP Ansor

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya sudah melakukan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Yaqut mengatakan beberapa hal yang sudah dilakukan antara lain koordinasi dengan Arab Saudi untuk memperoleh informasi tentang kebijakan penyelenggaraan dan kuota haji Indonesia.

BACA JUGA: Gus Yaqut Minta Seluruh Umat Beragama Jangan Ragu Ikut Vaksinasi Covid-19

Kementerian Agama (Kemenag) juga telah membentuk tim Manajemen Krisis Haji 2021 yang sudah mulai aktif bekerja pagi tadi. Tim ini akan menganalisis dan merumuskan skema serta mitigasi haji.

"Pagi tadi sudah saya resmikan," tegas Yaqut saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/1).

BACA JUGA: Gus Yaqut: Jasa Almarhum Syekh Ali Jaber Sangat Besar dalam Dakwah di Indonesia

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, itu Yaqut menambahkan Kemenag telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Bahkan, Kemenag sudah mengirim surat kepada Kemenkes pada 5 Januari 2021 terkait istithaah kesehatan, prioritas vaksinasi Covid-19 bagi jemaah haji dan umrah, serta petugas haji. Serta jenis vaksin untuk jemaah haji dan umrah, maupun petugas haji.

BACA JUGA: Simak, Kabar Terbaru dari Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal Ibadah Haji 2021

Terkait jumlah vaksinasi, Yaqut berharap Kemenkes nanti dapat memberikan alokasi dua kali pemberian vaksin untuk  257.540 orang.

Dia memerinci alokasinya adalah jemaah haji reguler dan khusus 221 ribu orang, petugas kelompok terbang (kloter) dan non-kloter 4200, petugas haji di seluruh Indonesia 3400 orang, pemimbing haji 18 ribu orang, dan panitia dan pembimbing manasik 10.940 orang.

"Kemudian penerapan physical distancing dalam pelayanan embarkasi, selama di Arab Saudi, serta setibanya jemaah haji di tanah air," kata sosok yang karib disapa Gus Yaqut ini.

Gus Yaqut menambahkan Kemenag telah mempersiapkan tiga opsi terkait penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M.

Skenario pertama adalah kuota penuh. Kedua, kuota terbatas. Ketiga, tidak memberangkatkan jemaah haji.

Saat ini, ia menjelaskan, pemerintah tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama yakni dengan asumsi kuota penuh.

"Kami semua berharap wabah (Covid-19) segera berakhir, sehingga penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M dapat berjalan secara normal seperti penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya," kata Gus Yaqut.

Lebih lanjut Gus Yaqut menambahkan jemaah haji yang akan diberangkatkan adalah mereka yang berhak berangkat pada 1441 H/2020 M lalu, yang telah maupun yang belum sempat melunasi BIPIH, serta tidak melakukan pembatalan hajinya.

Seperti diketahui, sampai saat ini belum ada kepastian dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 maupun kuota untuk Indonesia, karena masa pandemi Covid-19.

Kepastian ada atau tidaknya ibadah haji 1442 H/2021 M sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Selain soal ada tidaknya penyelenggaraan ibadah haji, persoalan kuota untuk Indonesia juga belum mendapatkan kepastian. 

"Jadi, dalam rangka memperoleh kuota haji kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi, namun saati ini pihak Kementerian Haji Arab  Saudi masih fokus pada penanganan pandemi Covid-19, dan memantau penanganan Covid-19 dari negara-negara pengirim calon jemaah haji," jelas Gus Yaqut. (boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler