Putaran II Pertarungan SBY vs JK

Jumat, 03 Juli 2009 – 19:21 WIB

JAKARTA -- Ahli marketing politik dari Universitas Indonesia (UI) Firmanzah memprediksi, pilpres akan berlangsung dua putaranDiperkirakan, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto yang lolos masuk ke putaran kedua

BACA JUGA: Mustahil, Jualan Surat Utang Tanpa Jaminan

Firmanzah mengatakan, kalau dua pasangan itu yang bertarung di babak final, maka akan berlangsung seru
Alasannya, SBY dan JK punya karakarter dan gaya kepemimpinan yang berbeda.

"SBY merupakan pemimpin yang selalu berupaya menjaga citra, jaga imej, konservatif

BACA JUGA: Din Beberkan Alasan Memilih JK-Wiranto

Sedang JK typikal pemimpin yang segar, selalu mencari terobosan-terobosan baru, dan humoris," ujar Firmanzah dalam diskusi bertema 'Setelah Musim Kampanye Usai' di ruang wartawan DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/7)


Dekan Fakultas Ekonomi UI itu mengaku telah melakukan penilaian terhadap penampilan tiga capres selama masa kampanye pilpres berlangsung

BACA JUGA: JK Terus Kritik SBY

Dalam memberikan penjelasan, SBY selalu berpijak kepada konstitusi dan kelembagaanSedang JK selalu memberikan tawaran solusi yang baru dan kreatif"Kalau Megawati, peluangnya kecil untuk masuk putaran kedua, " ujarnya.

Menurut Firmanzah, Mega sebenarnya telah sukses merepotkan kubu SBY dengan isu-isu neolibHanya saja, katanya, hal itu tidak punya pengaruh banyak pada massa pendukung SBY"Mega tidak sampai pada posisi menjadi pesaing SBY, tapi lebih sebagai pengganggu," kata Firman.

Hal yang sama disampaikan pengamat ekonomi, Panangian SimanungkalitDia menyebutkan, meski ada banyak sekali persamaan program antara yang ditawarkan SBY dan JK, tapi keduanya punya perbedaan yang mendesar"SBY selalu mendasarkan pada konstitusi, sedang JK out of the book," ujarnya.

Disebutkan, pada awal-awalnya, jargon-jargon perubahan ekonomi yang ditawarkan pasangan Megawati-Prabowo memikat publikTapi, belakangan mulai sulit diterima publik, terutama kalangan pengusaha"Jargon Mega-Prabowo mau merubah haluan ekonomiIni bagi kalangan pengusaha, penuh resiko," ujarnya.

Juru Bicara pasangan JK-Wiranto, Indra J Piliang mengatakan, melejitnya tingkat elektabilitas JK-Win disebabkan pasangan ini mampu memanfaatkan masa kampanye dengan baikSaat kampanye, JK bisa memunculkan kejutan-kejutan dan keluar dari pola-pola konservatisme"Selalu yang disampaikan JK out of the book, dengan ide-ide alternatif, yang kami sendiri sering terperangah," ujar Indra.

Sementara, anggota tim kampanye SBY-Boediono, Ramadhan Pohan menyakini, pilpres akan berlangsung satu putaran yang dimenangkan kubunyaDia memperkirakan, suara SBY-Boediono mencapai kisaran 62 persen hingga 63 persenKhusus di Sumut, pasangan ini bahkan mamatok target 70 persen suara"Di Sumut partai Demokrat bagus, ditambah kekuatan PKS, saya kira realistis jika SBY-Boediono bisa mencapai 70 persen," ujar Ramadhan Pohan.

Menurutnya, kekuatan SBY sebenarnya terletak pada kemampuannya dekat dengan rakyatDalam lima tahun menjadi presiden, kata Pohan, SBY sudah mengunjungi 300 kabupaten/kota di Indonesia yang tersebar di 33 provinsiMenurutnya, rakyat cukup tahu kinerja SBY"Jika pilpres satu putaran dan rakyat memilih SBY, saya kira itu bukan hal yang ganjil," katanyaDisebutkan, pilihan rakyat tidak bisa diubah oleh iklan-iklan kampanye yang hanya ditayangkan selama satu hingga dua bulan(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Boediono Berjilbab Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler