JAKARTA -- Iklan pilpres satu putaran yang dirilis Lembaga Studi Demokrasi (LSD) dan Konsultan Citra Indonesia pimpinan Denny JA mengundang reaksi kecaman dari masyarakatAnggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bengkulu, Muspani, dengan lugas menyebut iklan pilpres satu putaran itu menyesatkan
BACA JUGA: Pemilu Ulang di Nisel dan Yahukimo Bareng Pilpres
Menurutnya, iklan tersebut hanya bertujuan untuk menggiring opini publik"Saya lebih setuju dua putaran
BACA JUGA: Polri akan Usut Pelanggaran Kampanye SBY
Iklan satu putaran adalah menyesatkanBACA JUGA: Putusan MK Menganulir Putusan KPU Dibenarkan Konstitusi
Membuat iklan itu harus obyektif, jangan malah menyesatkan masyarakat," ungkap Muspani dalam diskusi bertema 'Satu Putaran atau Dua Putaran' di gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (12/6).Menurutnya, selama ini memang hanya satu pasang capres-cawapres saja yang iklannya selalu berupaya menggiring opini masyarakatSementara, iklan kampanye dua pasangan yang lain lebih mendidik masyarakat dan materinya obyektifDia mendesak agar model-model iklan kampanye menyesatkan segera dihentikan"Harus ada pihak yang melaporkan ke polisi dan Bawaslu harus menindaknyaIni jelas ada unsur pelanggaran karena berupaya menggiring pilpres dua putaran," tegasnya.
Senada dengan Muspani, anggota Komisi II DPR Ferry Mursidan Baldan mengatakan, iklan satu putaran sama halnya menafikan suara rakyat sebagai penentu pemenang pilpresDengan tegas dikatakan, iklan satu putaran itu sangat subyektif berdasarkan kehendak pasangan capres-cawapres tertentu"Iklan satu putaran itu berupaya menggiring opini masyarakat," kata politisi Partai Golkar itu dalam diskusi tersebut(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega-Pro Intensifkan Magic Box
Redaktur : Tim Redaksi