jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid bersama 2400 Relawan Nusantara (RelaNU) ikut ambil bagian dalam aksi Kita Indonesia, Minggu (4/12) kemarin.
Setelah aksi selesai sekitar pukul 11.00 WIB, Nusron bersama RelaNU langsung membersihkan sampah yang sempat tercecer selama berjalannya aksi.
BACA JUGA: Habib Novel Cs Tuntut Ahok Mengganti Kerugian Umat Islam
"Kalau soal sampah, jam 11.20 sudah rapi benar. RelaNU langsung aksi. Kalau ada yang menulis aneh-aneh, pasti kejadian sebelum jam 11.20. Jadi jangan tendensius," kata Nusron, Senin (5/12).
Menurut tokoh muda NU ini, tidak ada yang perlu diributkan mengenai aksi doa bersama pada tanggal 2 Desember lalu (212) dengan aksi Kita Indonesia pada 4 Desember kemarin (412). Keduanya sama-sama aksi yang baik karena untuk kepentingan Indonesia yang lebih baik.
BACA JUGA: Bamsoet Harapkan Aksi Berbalas Aksi Segera Diakhiri
"Sebagai komponen bangsa, kita harus solid dengan kemajemukan. Jangan seakan-akan Indonesia hanya dimiliki sekelompok tertentu yang ingin memaksakan kehendak," ujarnya.
Menurut mantan Ketua Umum GP Ansor ini, bangsa Indonesia adalah negara Pancasila. Dengan Pancasila sebagai dasar negara, maka komponen bangsa harus hadir dengan kemajemukan sesuai filosofi Pancasila.
BACA JUGA: Siapkan Perlawanan, Akom Percaya Allah Tidak Tidur
"Aksi 212 motifnya agama, 412 motifnya kebudayaan. Kami ingin kebudayaan di Indonesia bagian strategi dakwah agama. Sebaliknya kami ingin agama tidak merusak tradisi kebudayaan Indonesia. Islam Indonesia bukan Arab atau Timur Tengah. Tapi Indonesia. Jadi sudah melengkapi, tidak perlu ada pertentangan," tandas Nusron. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 Antemortem Dikumpulkan, DVI Siap Identifikasi Korban Skytruck
Redaktur : Tim Redaksi