Ikut Seleksi Calon Anggota BPK, Misbakhun Tegaskan Loyalitas untuk Negara

Senin, 02 September 2024 – 18:05 WIB
Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Mukhamad Misbakhun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9). Foto: Source for JPNN,

jpnn.com, JAKARTA - Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Mukhamad Misbakhun telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi XI DPR RI, Senin (2/9/2024).

Ia pun mengaku siap mengundurkan diri dari jabatan di lembaga legislatif maupun pengurus Partai Golkar jika kelak terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

BACA JUGA: Ikut Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Anggota BPK, Misbakhun Singgung Asta Cita Prabowo Subianto

Menurutnya, langkah itu merupakan caranya menjaga independensi lembaga yang berwenang memeriksa peneglolaan dan tanggung jawab keuangan negara tersebut.

“Saya menyampaikan ini ke bapak-bapak, saya adalah kader partai, tetapi ketentuan perundang-undangan mengatakan ketika saya menjadi anggota BPK, saya harus mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan,” kata Misbakhun saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).

BACA JUGA: Ikut Seleksi Calon Anggota BPK RI, Misbakhun Singgung Program Asta Cita Prabowo-Gibran

Politikus yang kembali terpilih menjadi anggota DPR hasil Pemilu 2024 itu mengutip pernyataan kondang dari negarawan Filipina Manuel Luis Quezón. “When my loyalty to state is beginning, my loyalty to party is ending,” imbuhnya.

Misbakhun menegaskan bahwa dirinya sangat mafhum bahwa mengabdi kepada negara maupun partai sama-sama pengabdian.

BACA JUGA: Daftar 10 Besar Calon Anggota BPK Versi DPD, Misbakhun Peringkat Pertama

Atas dasar itu, Misbakhun sebagai politikus tetap berkomitmen terhadap perundang-undangan yang berlaku.

“Orientasi saya kepada titik tumpu kepada negara. Itu yang paling utama,” tegasnya.

Lebih lanjut Misbakhun menegaskan bahwa BPK bekerja secara kolektif dan tidak bisa berdasarkan kepentingan individu.

Ia pun mengaskan komitmennya untuk berkontribusi positif dalam penguatan kelembagaan BPK sesuai dengan harapan masyarakat dan tujuan negara yang tecermin dalam konstitusi.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu juga menyinggung predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh BPK.

Menurut Misbakhun, di balik setiap penilaian tersebut ada tujuan untuk memperbaiki tata kelola, tanggung jawab, dan keterbukaan dalam pemerintahan.

Misbakhun menegaskan setiap pelanggaran yang bersifat fraud (kejahatan) harus ditindak tegas. “Kejahatan tidak boleh dibiarkan,” katanya.

Misbakhun menambahkan dalam setiap penilaian BPK juga ada tujuan bernegara. “Itu semua menjadi bagian yang inheren dalam konstitusi dasar kita yang semua menjadi cita-cita seluruh anak bangsa untuk mewujudkannya,” tuturnya.

Dalam fit and proper test tersebut, anggota Komisi XI DPR Zulfikar Arse Sadikin menanyakan motivasi Misbakhun mengikuti seleksi calon anggota BPK.

Zulfikar yang juga politikus Partai Golkar perlu bertanya soal itu karena Misbakhun yang sudah terpilih lagi sebagai anggota DPR hasil Pemilu 2024 juga mau menjadi calon anggota BPK.

“Apa yang membuat atau memantapkan Mas Misbakhun sehingga minat menjadi anggota BPK?” ucap Zulfikar.

Menanggapi hal itu, Misbakhun mengatakan motivasinya smata-mata pengabdian untuk negara. Penyandang gelar doktor ilmu ekonomi itu meyakini latar belakangnya akan sangat berguna jika menjadi anggota BPK.

“Saya punya latar belakang sebagai auditor, saya akuntan, saya punya pengalaman panjang di sana, saya ingin mencapai sebuah pencapaian berbeda dengan tantangan berbeda. Ada pengabdian negara yang sangat penting di sana, kemudian ada hal-hal yang sangat strategis yang bisa dicapai, kemudian itu membuat saya perlu mendapatkan dukungan dari orang-orang yang dipilih rakyat untuk memberi dukungan ke saya,” ujarnya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler