Ikut Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Anggota BPK, Misbakhun Singgung Asta Cita Prabowo Subianto

Senin, 02 September 2024 – 18:00 WIB
Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Mukhamad Misbakhun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9). Foto: Source for JPNN,

jpnn.com - JAKARTA - Mukhamad Misbakhun menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Komisi XI DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/9).

Politikus Partai Golkar itu mendapatkan pujian dari para legislator Komisi XI DPR setelah selesai memaparkan visi dan misi serta program kerja sebagai anggota BPK.

BACA JUGA: Daftar 10 Besar Calon Anggota BPK Versi DPD, Misbakhun Peringkat Pertama

Awalnya, Misbakhun dalam paparan membeber ide tentang menyelaraskan rencana strategis (renstra) BPK dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pemerintah.

Menurut dia, penting bagi BPK mengawal program Asta Cita yang menjadi program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto 2024-2029.

BACA JUGA: BPKP Gelar Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa, Ingatkan Soal Potensi Lokal

"Renstra BPK ke depan harus berkaitan dengan yang menjadi program pemerintah, yakni Asta Cita,” kata Misbakhun.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu kemudian menyinggung soal problem defisit dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

BACA JUGA: Ikut Seleksi Calon Anggota BPK RI, Misbakhun Singgung Program Asta Cita Prabowo-Gibran

Misbakhun mengatakan penerimaan pajak harus dioptimalkan demi menutup defisit APBN, termasuk pemasukan nonpajak yang perlu dimaksimalkan.

“Penerimaan negara bukan hanya dari pajak, tetapi juga penerimaan negara bukan pajak, dan itu bisa ditingkatkan, baik itu penerimaan dividen BUMN, sumber kekayaan alam, maupun dari pelayanan publik yang dilakukan lembaga negara,” katanya.

Penyandang gelar doktor ilmu ekonomi dari Universitas Trisakti itu kemudian dalam paparan menekankan tentang pentingnya sinergisitas antara DPR dengan BPK.

Dia mengatakan BPK maupun DPR merupakan lembaga negara yang keberadaan dan kedudukannya diatur konstitusi. 

"Basis hubungan itu adalah bagaimana membangun antarlembaga menjadi kuat,” katanya.

Merujuk sejumlah pasal di konstitusi, Misbakhun menuturkan BPK punya peran yang sangat strategis dalam membangun tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas. 

"Jadi, setiap output pembangunan tepat sasaran, dikelola dengan baik dan dipertanggungjawabkan dengan baik,” ungkapnya.

Dalam sesi pendalaman, sejumlah anggota Komisi XI DPR RI yang  merangkap sebagai panitia seleksi (pansel) memberikan pujian atas paparan serta program yang akan dikerjakan oleh Misbakhun.

Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu menyampaikan ketertarikan terhadap ide Misbakhun. 

Politikus Partai Gerindra itu menilai paparan Misbakhun tentang sinergisitas antarlembaga merupakan salah satu cara mencapai tujuan bernegara.

“Itu kata kunci bernegara. Soal sinergi, pasti sinergi,” ucap Gus Irawan.

Lebih dari itu, Gus Irawan meyakini Misbakhun akan mampu membawa  BPK ke depan lebih baik setelah dilantik.

“Pastilah, bisa baik kalau beliau (Misbakhun, red) ada di sana (BPK, red),” imbuhnya.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PPP Wartiah juga memuji Misbakhun. Selama ini, dia sudah mengenal Misbakhun sebagai sesama anggota Komisi XI DPR RI.

“Sama-sama kita ketahui, Pak Misbakhun sangat vokal di Komisi XI. Dengan pengalaman (Misbakhun) lama di DPR RI sebagai mitra BPK, saya kira modal ke dalam menjadi anggota BPK yang punya potensi besar. Mudah-mudahan bisa terpilih,” katanya.

Misbakhun pun berterima kasih kepada Komisi XI DPR yang memberinya  kesempatan untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja.

Politikus yang kembali terpilih menjadi anggota DPR hasil Pemilu 2024 itu mengaku bersyukur jika idenya dianggap positif. 

“Saya berterima kasih karena memulai sesuatu secara positif,” ujarnya. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler