JAKARTA – Belum habis masa jabatannya di DPR, calon Anggota DPD RI asal Sumbar, Patrialis Akbar, ikut pula bertarung dalam proses seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi untuk mengganti kursi yang ditinggal Jimly Assidiqie.
Namun anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN itu justru dikritik sesama rekannya di Komisi IIIPada proses fit and proper test calon Hakim MK di Komisi III DPR, Kamis (12/2), Patrialis harus menjawab semua pertanyaan dari rekan-rekannya di Komisi III DPR
BACA JUGA: Tim Gegana Akui Terima Duit TAA
Anggota Fraksi PDI-P, Nadrah Izhari, mempersoalkan pencalonan Patrialis sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Menurutnya, dengan mendaftar sebagai calon anggota DPD dan juga ikut seleksi hakim MK, Patrialis dinilai tidak memiliki orientasi yang jelas.
Menanggapi pertanyaan itu, Patrialis menjelaskan, setelah dipertimbangkan DPD dan MK sama-sama lembaga penting bagi bangsa
BACA JUGA: TNI AL Tak Pernah Dapat Kompensasi
Lantaran itu, ia siap keluar dari PAN bila terpilih sebagai hakim MKBACA JUGA: Kata Amien, SBY Over Reaktif !
Untuk menjaga citra dan independensi hakim MK, saya akan mundur dari pencalonan DPD juga,” tambahnya.Sama halnya saat sosialisasi sebagai calon Anggota DPD, Paatrialis Akbar juga mengumbar janji dalam uji kelayakan“Saya berjanji tidak akan mengalami conflict of interest, dan berusaha bekerja menegakkan UU menyangkut perkara yang melibatkan caleg atau kepentingan PAN.”
Dalam visi misi, Patrialis mengatakan MK memberi pendidikan politik dan politik hukumMasyarakat tidak lagi khawatir kalau hak konstitusinya dilanggar, bisa protes dengan mengajukan hak uji.
Disisi lain, Patrialis memberi penilaian negatif kepada MK“Kadang lupa bahwa MK tidak bisa mengadili diri sendiri, atau membuat keputusan yang tidak diminta para pihakBahkan membuat regulasi sendiri,” ujarnya.
Mengenai penerapan sistem parliamentary threshold, Patrialis menilai hal itu merugikan parpol kecilKarena partai besar pun bisa menjadi kecil suatu waktu“Jadi harus diberi kesempatan berkembang secara alami kepada semua parpol,” kata Patrialis.
Malam ini, rapat pleno Komisi III DPR akan memutuskan satu nama, dari delapan calon hakim MK untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Jimly Assidiqie akhir tahun lalu
Bukan Kutu Loncat
Pada kesempatan itu Patrialis juga menolak jika dirinya disebut sebagai kutu loncat karena ikut seleksi hakim MK sekaligus menjadi caleon anggota DPD.“Setelah minta petunjuk dengan sholat istiqorah, saya cenderung ke MKJadi saya tidak kutu loncatSekarang ini seperti pacaran, sebelum ijab kabulMudah-mudahan betah di MK kalau dipilih nanti,” kata Patrialis.
Ditegaskannya, meski saat ini masih tercatat sebagai politisi PAN namun mau tidak mau Patrialis akan keluar dari partai yang diketuai Sutrisno Bachir jika nanti terpilih sebagai hakim MK“Saya akan keluar dari PAN dan jabatan Anggota DPR serta proses pemilihan Anggota DPD jika kelak terpilih jadi Hakim Mahkamah Konstitusi,” kata Patrialis Akbar, menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR dari FPKS Soeripto.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua FAKTA Palembang Bantah Terkait Terorisme
Redaktur : Tim Redaksi