jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap Ilham Arief Sirajuddin (IAS) membawa pasukan ketika pria kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan itu, berlabuh ke partai berlambang pohon beringin dan meninggalkan Partai Demokrat (PD).
"Kami berharap Pak Ilham itu juga punya gerbong yang datang kembali ke Golkar itu. Tidak hanya Pak Ilham saja, tetapi juga dengan gerbongnya," kata Doli ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/5).
BACA JUGA: Ilham Arief Sirajuddin Pindah ke Golkar, Kamhar Demokrat Bilang Begini
Toh, kata Ketua Komisi II DPR RI itu, IAS itu sebenarnya pernah pula berada di Golkar, kemudian pindah ke PD dengan membawa beberapa orang kepercayaan.
Doli berharap IAS membawa kembali kader Golkar yang dahulu pernah pindah ke PD.
BACA JUGA: Demokratis dan Dinamis, Golkar Bikin Kader Partai Lain Terpikat
"Kami berharap sebanyak mungkin, siapa saja apalagi dia duhulu pernah ada di Golkar ingin kembali membangun dan membesarkan kembali Partai Golkar, kami sangat senang," ungkap alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu.
Doli pada saat bersamaan merasa yakin perpindahan IAS dari Demokrat ke Golkar tidak akan menganggu hubungan antara dua parpol.
BACA JUGA: AHY Lantik DPD Demokrat Sulsel, Nimatullah Optimistis Bisa Raih Suara 15 Persen
Dia meyakini hubungan Golkar dengan Demokrat tetap harmonis meskipun ada isu perpindahan kader.
"Jadi, saya kira hubungan antarparpol, terutama Golkar dan Demokrat akan terus berjalan baik dan tidak akan rusak karena ada kader yang pindah," ujarnya.
Sebelumnya, IAS menyoroti langkah PD yang memilih Ni'matullah sebagai Ketua DPD PD Sulawesi Selatan. Karena itu, IAS memutuskan keluar dari parpol yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
IAS merasa dirinya memenangi perolehan suara pada Musda DPD PD Sulsel dengan perolehan 16 suara.
Namun, DPP PD justru memilih Ni'matullah menjadi Ketua DPD PD Sulsel yang mengantongi perolehan delapan suara pada Musda DPD PD Sulsel. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doli Kurnia: Pilkades Butuh Perhatian Serius, Jika Tidak...
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan